Peliput: Duriani
WAKATOBI, BP – Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Nur Alam, mengungkapkan jika dalam lawatannya di Wakatobi guna melaksanakan safari ramadahan. Namun ada tugas lain dimana akan membantu Bupati Wakatobi menyelesaikan berbagai persoalan berkaitan dengan kemajuan daerah kedepan.
“Tugas saya ke sini (Wakatobi, red) adalah disamping safari ramadhan, juga datang ke Pak Bupati untuk membantu Pak Bupati menyelesaikan urusan Badan Otorita Kawasan Pariwisata kita. Pemerintah pusat minta 300 hektar satu lokasi, saya tadi sudah memberikan saran bahwa pusatnya itu satu lokasi 300 hektar setelah itu kita bikin parsial. Parsial itu yang tersebar kebeberapa titik,” ungkap Nur Alam, dalam ceramahnya di Mesjid Al Muqarabbin Wanci, Selasa (6/6) malam.
Menurut Nur Alam, sekarang tugas pemerintah daerah adalah mengidentifikasi lahan masyarakat dan mengkonsolidasikan dengan masyarakat. Kemudian menghimpun dalam satu wadah pengusahaan yang nanti akan dimitrakan dengan pengelola. Sehingga, kepemilikan masyarakat itu tidak hilang.
“Ini saya kira asas manfaatnya jelas dan satu bentuk kebijakan yang paling bagus untuk memberikan akselerasi terhadap percepatan pembangunan infrastruktur kawasan wisata kita, sehingga daerah lebih siap,” ucapnya.
Gubernur dua periode itu menyarankan agar pemkab Wakatobi membuat sentrum atau pusat pertumbuhan baru. Nur Alam, menilai kesiapan Wakatobi menjemput program pusat itu sudah cukup baik. Namun titik sentrum dimaksudkan itu sebaiknya diluar kawasan pusat pemerintahan agar tidak mengganggu.
“Jika dipulau Hoga Kaledupa dijadikan pusat pertumbuhan baru, maka aktivitas pemerintahan di ibukota Wangi-Wangi tidak akan terganggu dengan aktivitas kepariwisataan. Begitupun sebaliknya, kegiatan kepariwisataan jangan terlalu mengganggu sosial kemasyarakatan. Sehingga masing-masing zona bisa berjalan dan bersinergi dengan baik. Karena ibu kota tetap menjadi perhatian utama,” kata Nur Alam, mencontohkan.
Andai kata pulau Hoga sudah berkembang maka Kaledupa dan pulau disekitarnya juga pasti berkembang. “Saya memberikan saran kalau bisa pusatnya itu dibikin di pulau Hoga, nanti parsialnya dibikin di Wanci, Tomia, Binongko. Kenapa di pulau Hoga, karena Hoga itu ditengah. Kalau Wanci sudah pasti terbangun, dan sekarang saja sudah mulai. Karena di Hoga rembesannya cepat tiba di Tomia dan Binongko,” ujar Nur Alam.
Nur Alam, mengingatkan masyarakat Wakatobi untuk tidak lagi meributkan persoalan program kawasan otorita pariwisata karena itu akan memberikan manfaat yang besar bagi percepatan suatu daerah.
“Coba dipikir, dari 34 provinsi di Indonesia hanya 10 provinsi yang kebagian. Dari 544 kabupaten/kota di Indonesia hanya 10 kabupaten/kota yang dapat perhatian khusus pemerintah pusat,” pungkasnya.(*)

