Site icon BAUBAUPOST.COM

Sjafei Kahar: Mestinya Masyarakat Busel Berterima Kasih Pada Pejuang Pemekaran Bukan Sama PJ Bupati

F01.1 Bupati Buton Dua Periode LM Syafei Kahar

Bupati Buton Dua Periode LM Syafei Kahar

– Rujab Bupati, Masjid, Kantor Bupati, Puskesmas, Jalan

Atira, Sekolah, Jembatan, Semua Dibangun Syafei Kahar

Laporan: Ardi Toris

BAUBAU, BP- Bupati Buton dua periode LM Syafei Kahar
menjawab tudingan tim pemenangan Muhammad Faizal ketika
melakukan sosialisasi di Desa Atira yang mempertanyakan
apa yang dikerja LM Syafei Kahar selama 10 tahun menjadi
Bupati Buton.

Syafei Kahar mengungkapkan ketika dia dilantik menjadi
Bupati Buton tanggal 7 Oktober 2001, Kabupaten Buton ini
terdiri dari dari 22 kecamatan yaitu Wakatobi terdiri
dari empat kecamatan, Bombana terdir dari enam kecamatan,
Baubau terdiri dari empat kecamatan, Buton Tengah dua
kecamatan, Buton ada empat kecamatan, dan Buton Selatan
ada dua kecamatan.

“Jadi dari 23 kecamatan itu Busel itu hanya 2 kecamatan.
Maka untuk mempersiapkan daerah otonomi baru (DOB) jadi
saya proses DOB Wakatobi dan DOB Bombana tahun 2002,
sambil saya juga mempersiapkan Busel dan Buteng.
Bagaimana carannya itu bisa terjadi? maka Busel saya
mekarkan dari 2 kecamatan menjadi tujuh kecamatan. Lalu
Buteng saya mekarkan dari empat kecamtan menjadi rujuh
kecamatan. Kemudian Buton saya mekarkan dari empat
kecamatan saya mekarkan lagi menjadi tujuh kecamatan
sehingga bila Busel dan Buteng mekar, Buton masih
memiliki cakupan wilayah yang cukup,” jelas Syafei Kahar,
Selasa (07/02)

Kemudian, Syafei Kahar mengungkapkan bahwa ketika menjadi
Bupati Buton bila ingin ke desa Tira, maka harus melewati
laut. Karena jalan darat tidak ada. Lalu pada tahun 2003,
LM Syafei kahar mencoba melakukan penimbunan untuk buat
jalan, namun karena ada tebing maka tanah timbunan itu
habis terkena abrasi hujan.

“Lalu saya panggil kontraktor untuk mencoba melakukan
breker terhadap tebing yang ada, namun sayang tidak
dilakukan. Maka saya putuskan harus melalui peledakan.
Maka tahun 2004 saya memanggil kontraktor peledak dari
Surabaya dan ketika diledakkan getarannya sampai di
Mambulu, Sampolawa. Kaca-kaca rumah itu pada bergetar.
Makanya baru ada jalan di Tira itu,” kata Syafei Kahar.
Sementara itu, lanjut Syafei Kahar, semua jembatan di
Busel ini dulunya masih terbuat dari kayu semua, termasuk
jembatan di Rujab Camat Batauga. “Di era Dia menjadi
bupati, Syafei Kahar mengakui dipermanenkan jembatan itu,
tapi para tim Muhammad Faizal itu tidak tahu apa yang
sudah dia kerjakan untuk Busel.
“Jadi makanya saya bilang tidak malu-malunya tim Muhammad
Faizal itu saat pergi kampanyekan calon yang mereka
dukung lewat di atas jalan yang saya bangun. Calon yang
mereka dukung itu menjadi pejabat bupati tinggal di Rujab
bupati dari bangunan yang saya bangun, berkantor di
bangunan yang saya bangun, mengadakan pertemuan di
Lamaindo gedung yang saya bangun, sholat di masjid yang
saya bangun, rumah sakit masih menggunakan Puskesmas yang
saya bangun, belum bicara sekolah dan pelabuhan Siompu
yang saya bangun,” ucapnya. .

Kalau bicara dunia pendidikan, kata Syafei Kahar, SMA
Batauga di Laompo itu adalah sekolah pertama yang dia
bangun ketika masih menjadi Bupati Buton ditambah tiga
sekolah swasta lainnya. Wialyah saya dulu di Busel ini
hanya dua kecamatan. Jadi jangan bandingkan saya dengan
dengan Pak Muhammad Faizal dengan mereka mempertanyakan
10 tahun saya jadi bupati tidak bikin apa-apa.

“Ini kita luruskan supaya masyarakat kalau mau mendukung,
mendukung dengan alasan yang benar. Kita balik tanya pada
tim-tim Muhammad Faizal, seandanya kalau Agus Feisal
Hidayat dan Masyarakat Busel gagal memperjuangkan Busel
menjadi DOB, kira-kira dimana dia mau jadi bupati. Jadi
kesimpulannya anggaran semuanya ada, karena ada
pemekaran. Ada pemekaran karena ada perjuangam DOB. Ada
bupati karena ada perjuangan DOB. Ada anggaran karena
berhasil perjuangan. Jadi mestinya masyarakat itu
berterima kasih bukan pada PJ Bupati tapi pada pejuang
pemekaran dan masyarakat yang berjuang. (***)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version