Ketgam : Massa berhadap-hadapan dengan pihak kepolisian. Amarah massa yang memuncak hingga terjadi aksi saling dorong dan tarik menarik
=====================

 

Peliput : Amirul Editor : Hasrin Ilmi

BATAUGA, BP – Ratusan massa pasangan calon (Paslon) yang merasa tidak puas terhadap keputusan KPU ricuh karena dihalang-halangi pihak kepolisian, hal itu terjadi dilapangan Lakarada Batauga, Kamis (27/10) sekitar pukul 10.00 wita dalam simulasi pengaman pemilukada Busel yang di gelar Polres Buton..

Ratusan massa dari kandidat yang kalah, protes karena merasa telah dicurangi atas hasil keputusan KPU yang diduga telah direkayasa untuk memenangkan salah satu pasangan lainnya.
Kondisi memanas ketika massa yang ingin bertemu dengan komisioner KPU Buton Selatan dihalang-halangi pihak kepolisian.

Massa sempat ditenangkan dengan jalan negosiasi, namun negosiasi tak berlangsung lama dan tak bisa membendung amarah massa, pasalnya tak ada solusi yang ditemukan. Massa mulai beringas, dan aksi dorong dan tarik menarik mulai tak terelahkan.

Aksi itu mengakibatkan polwan dipukul mundur namun diganti oleh aparat lainnya untuk mencoba menahan desakan massa ke kantor KPU Buton Selatan.

Karena massa demonstran kalah jumlah aksi lempar batu pun tak terhindarkan. Bentrokan pun pecah, puluhan anggota Polres Buton dari satuan Sabhara diterjunkan untuk menghalau pergerakan massa, namun pencegahan belum juga berhasil meredam amarah massa.

Satu unit mobil water canon dikerahkan pihak kepolisian untuk memaksa massa membubarkan diri. Namun, aksi massa malah semakin liar dan meluas hingga tak terkendali.

Dalam suasana yang semakin meluas, liar hingga tak terkendali itu satuan pasukan Raimas (Pengurai massa) ikut turun untuk mengendalikan suasana ricuh tersebut. Tembakan gas air mata diletuskan ditengah-tengah massa. Massa kocar kacir menyelamatkan diri akibat perih dimata, disaat bersamaan sejumlah massa yang diduga provokator diringkus pihak kepolisian.

Peristiwa kericuhan tersebut adalah bagian dari simulasi pengamanan Pilkada Kabupaten Buton Selatan tahun 2017 mendatang yang digelar Polres Buton di lapangan Lakarada Batauga Buton Selatan.
Simulasi ini sengaja digelar untuk mengetahui dan memastikan persiapan personel Polres Buton dalam mengantisipasi situasi pengamanan Pilkada 2017 mendatang.

Kapolres Buton AKBP Andi Herman SIk kepada sejumlah wartawan mengungkapkan simulasi ini menandakan bahwa akumulasi dari latihan-latihan pra operasi yang dilaksanakan personelnya sesuai SOP pada tiap pengamanan tahapan Pilkada.

“Kita sudah siap mengamankan jalannya proses Pilkada di wilayah hukum Polres Buton. Namun kita berharap sampai tahapan zona merah tidak terjadi keributan. Sejauh ini tahapan Pilakda di Buton dan di Busel masih berjalan kondusif belum ada laporan hal-hal yang menonjol sifatnya mengganggu proses tahapan pilkada,”tuturnya

Simulasi itu sampai pada saat rapat pleno penetapan. Ada Paslon yang tidak terima yang merasa dirugikan dan ada kecurangan yang dilakukan KPU sehingga timbulah aksi unjuk rasa itu.

“Kedepan inilah gambaran yang akan dihadapi personel Polres Buton, mulai dari proses negosiasi penangkapan, selama mereka menjalankan aksi damai boleh-boleh saja, dorong-dorongan itu biasa tapi kalau sudah mulai melepar kita langsung putuskan langsung ditangkap,” katanya.

Menurutnya, satu orang yang melempar ini nantinya diperintahkan akan langsung ditangkap agar tidak memprovokasi masa yang lain untuk melempar.

Simulasi ini dihadiri Pj Bupati Busel, DR Ir H OMN Ilah Ladamay, Ketua DPRD Busel La Usman, pejabat Polres Buton, personel Kodim 1413 Buton, jajaran kepala SKPD, para camat/kades se-Busel. Hadir pula perwakilan komisioner KPU yang diwakili Ruslan Gande, para pasangan kandidat Bupati Busel Satar, Muhamad Faizal, Agus Feisal Hidayat, minus pasangan Agus Salim.(*)