F06.4 Tim SAR Gabungan berhasil menemukan nelayan yang hilang di teluk kendari dalam konidi meninggal dunia


Laporan : Hasrin Ilmi
KENDARI,BP- Masnur (35) nelayan warga Lapulu Kecamatan Poasia Kota Kendari yang sempat dinyatakan hilang saat memukat ikan di perairan teluk kendari selasa (07/07) akhirnya ditemukan tim SAR Gabungan dalam kondisi meninggal dunia.

Demikian diungkapkan Kepala Basarnas Kendari, Aris Sofingi melalui Humasnya Wahyudi dalam press rilisnya kepada Baubau Post selasa (07/07).

F06.4 Tim SAR Gabungan berhasil menemukan nelayan yang hilang di teluk kendari dalam konidi meninggal dunia
Tim SAR Gabungan berhasil menemukan nelayan yang hilang di teluk kendari dalam konidi meninggal dunia

Dikatakan, hasil operasi SAR terhadap kondisi membahayakan manusia satu orang hilang saat memukat / menjaring ikan di perairan teluk kendari dekat pelabuhan perikanan samudera kendari akhirnya membuahkan hasil. Korban langsung dievakuasi ke SMP 14 Kendari selanjutnya dibawa menuju RS Abunawas Kota Kendari untuk keperluan autopsi.

“Pukul 18.30 wita korban Masnur (35) ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sekitar 145 meter dari LKK oleh Tim SAR Gabungan dan Masyarakat nelayan,” ungkapnya.

Sebelumnya kata Aris Sofing, Comm Centre basarnas kendari menerima info dari Bapak Rasidi yang juga rekan kerja korban di SMP 14 kendari selasa (07/07) sekitar pukul 12.00 wita. Dalam laporannya, senin (06/07) Pukul 16.00 Wita telah terjadi kondisi membahayakan manusia yakni satu orang hilang saat memukat atau menjaring ikan diperairan teluk kendari sekitar area pelabuhan perikanan samudera kendari.

“Pukul 12. 12 wita, Tim rescue Basarnas kendari diberangkatkan menuju LKK dengan menggunakan Rescue car dan ambulance membawa satu unit rubber boat beserta peralatan pendukung keselamatan lainnya utk memberikan bantuan SAR,”ungkapnya.

Setelah melakukan pencarian akhirnya korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Unsur yang terlibat dalam pencarian korban Rescuer Basarnas kendari, Pol Air Polda Sultra, Polsek Poasia, Masyarakat setempat dan Keluarga Korban. (***)