Dra Munia

Peliput: Arianto W Editor: Hasrin Ilmi

BAUBAU, BP- SMKN 3 Baubau tidak membelikan pulsa data internet untuk menunjang proses belajar siswa yang diefesiensikan secara daring tersebut. Pasalnya, tercatat tidak banyak siswa yang memiliki Gadget atau Handphone (Hp) berbasis Android

Dra Munia
Kepala SMKN 3 Baubau Dra Munia

Saat ditemui di ruangan kerjanya belum lama ini, Kepala SMKN 3 Baubau Dra Munia mengungkapkan, 60 sampai 70 persen peserta didiknya masuk dalam golongan ekonomi menengah ke bawah. Untuk itu, tidak heran jika banyak siswa yang tidak memiliki Hp berbasis Android.

Perlu diketahui pula, berdasarkan data di Tahun Pelajaran 2019/2020 lalu tepatnya pada awal masuknya Covid19 di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) khususnya di Kota Baubau, persentase siswa yang mengikuti Proses Belajar Mengajar (PBM) daring tidak sampai 50 persen.

“Kalau saya mau bantu anak-anak dengan membelikan pulsa sementara mereka ini banyak yang tidak punya Hp,” jelasnya.

“Pada saat kita belajar daring di awal Covid19 lalu, saya suruh guru dan wali kelas untuk mengecek berapa persen yang gunakan Hp! Dari total keseluruhan siswa ternyata tidak sampai 50 persen yang ikut belajar daring,” tutur Munia.

Tak sampai disitu saja, setelah pihak sekolah melakukan pemantauan, rupanya banyak siswa yang mengikuti PBM daring ini justru menggunakan Hp pinjaman.

“Setelah kita pantau, ternyata mereka yang ikut daring ini mereka pinjam Hp orang tuanya, kakaknya, bahkan ke temannya,” ujar Munia pula.

Merespek keadaan itu, pihak sekolah terpaksa tidak membiayai pulsa data internet bakal efesiensi belajar siswa di rumah. Pasalnya, menurut Munia, pulsa yang dibelikan untuk siswa kemungkinan besar akan dipakai oleh pemilik Hp.

“Jadi kalau kita mau kirim pulsa kan sayang karena pulsa ini tidak akan dipakai oleh siswanya. Kalau sudah dikembalikan hp pinjaman ini yah pasti yang pakai pemiliknya,” pungkas Munia. (*)