Site icon BAUBAUPOST.COM

Pilgub Sultra, Elektabilitas Rusda Mahmud-LM Syafei Kahar Naik Terus

F01.3 Rusda Mahmud Sjafei Kahar

Rusda Mahmud-Sjafei Kahar

Kenderaan Politik Incar PDIP, Nasdem, dan Demokrat
Laporan: Ardi Toris

KENDARI, BP – Bakal Calon (Balon) Rusda Mahmud-LM Syafei Kahar bergerak lebih cepat mengumumkan ke publik keduanya maju berpasangan untuk pemilihan gubernur (Pilgub) Sultra 2018.

Syafei Kahar mengatakan, keduanya sejak awal tahun 2015 memang ada kesepakatan untuk maju berpasangan. Namun siapa yang akan menjadi 01 dan 02 semua ditentukan berdasarkan hasil survei.

“Kami masih menggunakan lembaga survei Indobarometer dan selama satu tahun disurvei lalu diumunkan Desember 2016 hasilnya elektabilitas saya berbeda 3 persen dengan Pak Rusda yang mencapai 27 persen. Sementara saya hanya 24 persen,” kata Syafei Kahar, Selasa (16/05).

Sebenarya ucap Syafei Kahar, usai pengumuman survei, Rusda Mahmud masih memberikan kesempatan kepadanya apakah mau disurvei ulang lagi. Namun Syafei Kahar mengatakan tidak perlu.

“Sebab yang saya lihat dan kami lihat adalah peluang kami menang. Berdasarkan survei juga, bahwa sebenarnya siapa pun yang jadi 01 tetap peluang kami untuk menang itu sangat terbuka lebar. Sebab survei kami saat ini urutan kedua di bawah Ali Mazi,” tuturnya.

Bila melihat hasil simulasi, lanjutnya, yang mengalahkan pasangan Rusda Mahmud-LM Syafei Kahar adalah pasangan Ali Mazi-Lukman Abunawas atau Ali Mazi-Tina Nur Alam yang berada pada posisi 32 persen.

“Sedangkan kami berada pada posisi 29 persen. Namun posisi lawan sudah mentok dipersentase itu sedangkan kami masih menunjukan trend naik terus. Artinya bila kami bekerja serius maka peluang menangnya sangat besar,” jelas Syafei Kahar.

Ditanya bagaimana dengan partai yang jadi kenderaan politik maju di Pilgub, Syafei Kahar mengatakan, pihaknya sudah membangun komunikasi dengan PDIP, Nasdem, dan Demokrat. “Bahkan partai-partai ini sudah memperbolehkan kami memasang logonya dibaliho kami,” tuturnya.

Dia pun menjelaskan secara singkat makna dari ‘Sultra Bergerak Cepat di Tangan yang Tepat’. Syafei Kahar mengatakan jargon itu lahir dari perpaduan visi keduanya yaitu Rusda Mahmud mempunyai visi membangun Sultra dari Perkotaan, sementara Syafei Kahar mempunyai visi membangun Sultra dari desa.

“Kalau bergerak dari dua arah kan Sultra bisa dibangun dengan cepat. Saya ini kan 39 tahun jadi penyuluh pertanian jadi karakter desa itu saya tahu betul. Juga mantan Bupati Buton dua periode,” ucapnya. (*)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version