F.3.2 Tim kementerian ESDM saat dengar pendapat bersama Pemda Butur di aulla sekretariat daerah Butur Selasa 16 5 Tim kementerian ESDM saat dengar pendapat bersama Pemda Butur di aulla sekretariat daerah Butur, Selasa (16 5)

Peliput: Darmawan/Darson – Editor: Fardhyn

BURANGA, BP – Tim Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melangsungkan rapat dengar pendapat bersama Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur), di aula sekertariat Pemda Butur Selasa, (16/5/2017).

Rapat dengar pendapat bersama tim ESDM merupakan sahutan surat yang dilayangkan Pemda Butur terkait potensi tambang dan kendala listrik di Butur. Untuk itu, akan dijadikan bahan rekomendasi tim Kementerian ESDM.

Staff Ahli Investasi dan Pengembangan Infrastruktur Kementerian ESDM, Prahoro Yulianto Nurtjahyo,mengatakan, data sumberdaya mineral yang diberikan pemerintah Kabupaten Butur harus valid, mulai dari data kabupaten hingga data di pusat agar pihaknya tidak bingung.

“Seperti halnya Buton Utara merupakan daerah potensi, tetapi kami tidak menginginkan data hanya ‘katanya-katanya’ ” ujarnya saat dengar pendapat bersama Pemerintah Kabupaten Buton Utara, di aula sekertariat Pemda Butur.

Lanjut dia, dari hasil rapat pihaknya merespon kendala mengenai keterbatasan daya listrik di Buton Utara dan menurutnya akan menjadi tambahan rekomendasi timnya di Kementerian ESDM.

Sementara itu saat ditemui awak media Asisten II Pemda Butur, Zunaeni, mengatakan, Butur sendiri diketahui memiliki sejumlah potensi akan tambang seperti minyak dan aspal. Untuk itu diperlukan tim agar mengetahui baik kadar maupun kualitas semua potensi yang ada di Butur.

“Kedatangan tim tersebut atas permintaan langsung dari Bupati Buton Utara, pa Abu Hasan. Jumlah tim ada 13 orang. Pa Abu Hasan belum lama ini telah mengirim surat langsung ke menteri ESDM Ignasius Jonan terkait dengan potensi tambang di Butur,” ungkap Zunaeni.

Sebagai tahap awal, lanjut Zunaeni, ada beberapa titik yang sudah coba di survey tim dan selanjutnya dijadikan laporan ke kementerian. Tempat yang telah dilakukan survey yakni Desa Epe Kecamatan Kulisusu dan Desa Bubu Kecamatan Kambowa. Kedua Desa itu, secara kasat mata ditemukan beberapa titik aspal, namun kandungan yang ada didalamnya masih belum diketahui. Pasalnya untuk memastikan lebih jauh secara keilmuan dibutuhkan penelitian secara mendalam dengan menggunakan alat.

“Inilah yang kemudian kami minta untuk dilakukan pihak kementerian lebih lanjut. Dari survey awal itu dilanjutkan dengan survey lebih mendalam. Karena kami belum memiliki data data secara lengkap,” jelasnya.

Kata dia lagi, sudah ada 11 izin penelitian tentang potensi tambang aspal dan minyak dari pihak perusahaan. Namun hal itu belum dapat dijadikan acuan oleh pihak kementerian karena data dari pihak perusahaan tersebut belum berada ditangan pemerintah daerah Butur. (#)

Visited 1 times, 1 visit(s) today