Peliput: Syamsuddin
BAUBAU, BP – Setiap menjelang Ramadhan, masyarakat selalu melaksanakan tradisi ziarah makam kerabat dan saudara, dimana puluhan peziarah mendatangi Tempat Pemakaman Umum (TPU).
Terutama saat akhir pekan Sabtu dan Minggu, dari pantauan koran ini di TPU Wakonti Kelurahan Kadolokatapi, tampak mulai ramai dikunjungi oleh para keluarga peziarah sejak sepekan lalu.
Salah satu peziarah Nona Saraswati yang datang dengan keluarganya mengatakan, ini merupakan tradisi yang dilakukan sejak dahulu. “Memang selalu ziarah kalau jelang Ramadhan ini, biasanya sama keluarga,” terangnya.
Selain ziarah ke makam kerabatnya, masyarakat juga manfaatkan waktu untuk membersihkan area makam dan melaksanakan tradisi tabur bunga.
“Biasanya kegiatan bersih-bersih makam ini akan berakhir setelah memasuki akhir bulan suci ramadhan. Selanjutnya, akan kembali berziarah saat menjelang hari raya Idul Fitri,” ungkap warga Wangkanapi ini.
Sementara Ahmad, salah seorang peziarah yang dijumpai di lokasi TPU Wakonti mengungkapkan, jika menjelang Idul Fitri banyak peziarah yang datang berasal dari berbagai daerah. Umumnya, mereka adalah bagian keluarga almarhum/almarhumah yang pulang kampung, setelah merantau jauh.
“Kebiasaan setiap tahunnya, banyak keluarga lain berkesempatan pulang kampung untuk berziarah,” jelasnya.
Ia pun menuturkan jika tradisi ziarah makam menjadi tradisi tahunan yang rutin dilakukan setiap menjelang bulan suci ramadhan.
“sesibuk apapun kita, harus diluangkan waktu untuk melakukan ziarah makam terutama saat menjelang bulan suci ramadhan seperti sekarang ini,” ungkap dia.
Tak hanya itu, lanjut dia berziarah juga memiliki pesan positif. Dimana dengan berziarah, ia dapat diingatkan bahwa setiap manusia pasti akan kembali kepada sang pencipta.
“Mungkin kalau untuk mendoakan arwah keluarga kita bisa dari mana saja. Namun, dengan datang langsung ke makam akan ada rasa emosional lain. Selain itu, dengan rajin berziarah kita juga dapat diingatkan, bahwa suatu saat kita akan kembali ke tempat yang sama,” ucapnya.(***)