Peliput: Duriani
WAKATOBI, BP – Di Kabupaten Wakatobi, upacara peringatan lahirnya Pancasila 1 Juni beberapa waktu lalu diselenggarakan dengan kemasan berbeda-beda. Sebagai daerah yang memiliki keindahan alam bawah laut, upacara peringatan lahirnya Pancasila sebagai dilakukan di darat dan sebagian juga dilakukan di dasar laut.
Seperti Kantor Imigrasi Kelas III Wakatobi. Di kantor vertical yang dipimpin putra asal Sumatera Utara, Saroha Manullang tersebut, upacara peringatan lahirnya Pancasila digelar didalam laut. Hal itu tentu memiliki makna tersendiri, apalagi Wakatobi terkenal dengan keindahan alam bawah lautnya.
Saroha Manullang, mengungkapkan jika upacara peringatan lahirnya Pancasila 1 Juni dilakukan dua tahap yakni pagi dan sore. Hal itu dilakukan karena bertepatan dengan bulan Ramadan sementara diisi kegiatan lapangan.
“Pelaksanaannya upacara kita lakukan dua tahap yakni pagi dan sore. Pagi kita lakukan upacara di halaman kantor dan diikuti seluruh personil Imigrasi Wakatobi. Lalu sorenya menjelang berbuka puasa kita lakukan di spot diving Sombu dan melibatkan warga sekitar serta sejumlah Warga Negara Asing (WNA) yang sedang berada di spot penyelaman,” ungkap Saroha Manullang, di Wangi-Wangi Sabtu (3/6).
Menurut Saroha Manullang, upacara pengibaran bendera memperingati hari lahirnya Pancasila didalam laut sebagai wujud cinta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Sekaligus menggelorakan semangat Pancasila. “Ini sebagai bentuk menggelorakan Pancasila bahwa Kami Indonesia, Kami Pancasila dan Kami Pasti,” ucap Saroha manullang.
Dalam upacara pengibaran bendera didalam laut itu lanjut Saroha Manullang, pihaknya membentangkan spanduk beserta Bendera Merah Putih. “ Kami membentangkan spanduk dan bendera merah putih di dasar laut spot dive Sombu,” lanjutnya.
Saroha Manullag menambahkan pengibaran merah putih didalam laut dalam memperingati hari lahirnya Pancasila itu menarik perhatian masyarakat, pengunjung dan penyelam yang ada di sekitar Spot Dive. “Jadi ini sekaligus mensosialisasikan Saya Indonesia, Saya Pancasila serta keberadaan Imigrasi Wakatobi,” tutupnya.(*)