Peliput: Alamsyah Pradipta Editor: Zaman Adha
BAUBAU, tribunbuton.com – Walikota Baubau AS Tamrin tak henti-hentinya mengajak warga membudayakan Po5. Menurutnya, falsafah yang menjadi warisan leluhur Buton dikenal dengan Pomamasiaka, Poangka-angkataka, Pomae-maeaka, Popia-piara dan Pobinci-bincikikuli itu merupakan perekat persatuan dan kesatuan yang dibingkai dalam sistem kearifan lokal.
Kepala Dinas Pendidikan Drs H Masri Mpd mengatakan, Po5 saat ini ditujukan ke sekolah sebagai langkah mengajarkan kebiasaan yang baik bagi anak didik. Misalnya keteladanan seorang guru dalam menyapa siswanya dengan baik, maupun siswa menyapa gurunya dengan baik pula.
“Kami tujukan ke sekolah sebagai pembiasaan, agar siswa dapat berkelakukan baik,” ungkapnya, Kamis (06/08).
Masri mengungkapkan, Po5 memiliki makna yang sangat baik untuk diteladani. Karena memiliki arti yang sangat baik, dipergunakan leluhur kita dimasa lalu.
“Semua yang ada di Po 5 itu berdasarkan pemikiran orang tua kita dimasa lalu, seperti pomaamasiaka artinya bagaimana kita berbahasa yang baik, jadi hindari bahasa yang kasar,” ungkapnya.
Po5 akan terus dipriotitaskan dan akan menjadi mata pelajaran muatan lokal yang akan diterapkan disetiap sekolah. Hal ini dianggap perlu untuk mengantisipasi arus modernisasi yang akan mengikis habis nilai-nilai budaya itu sendiri.
Masri mengharapkan, guru disetiap sekolah harus agar berpetan aktif dalam pemerapan Po5 tersebut. “Sudah pasti harapan saya, guru terus mengajarkan makna dan arti baik dari Po5 dan juga menerapkan secara nyata yang baik kepada setiap muridnya,” tutupnya. (#)