F01.4 Bupati Busel Agus feisal Hidayat dan Wakil Ketua DPRD Busel Aliadi saat meninjau lokasi banjir bandangBupati Busel, Agus feisal Hidayat dan Wakil Ketua DPRD Busel, Aliadi saat meninjau lokasi banjir bandang

Peliput: Amirul

BATAUGA,BP-Banjir dan tanah longsor yang terjadi disebagian besar
diwilayah Buton Selatan, di dua Kecamatan yakni Batauga dan Sampolawa
merupakan efek dari perambahan hutan yang dilakukan beberapa tahun
belakangan.

“Saya kira jelas, ini efek dari perambahan hutan. Karena sebelumnya
tidak pernah terjadi hal seperti ini, banjir dan tanah longsor,” ucap
Agus Feisal saat ditemui di Desa Bahari, Kecamatan Sampolawa, usai
meninjau sejumlah lokasi titik musibah.

Dikatakannya, dengan datangnya musibah banjir dan tanah longsor,
masyarakat dapat sadar, betapa pentingnya keberadaan hutan sebagai
penopang kehidupan masyarakat. Kata dia, jika hutan tidak dirambah,
mungkin tidak akan terjadi banjir dan tanah longsor hingga menimbulkan
kerusakan, baik fasilitas umum dan pemukiman masyarakat.

“Kita lihat efeknya, disejumlah titik jalan poros Batauga-Sampolawa
terjadi longsor, pohon tumbang dan menutup sebagian badan jalan.
begitu pula banjir yang telah menggenangi sebagian fasiltas umum dan
pemukiman warga. sehingga aktifitas masyarakat terganggu. Saya harap
masyarakat harus sadar betapa pentingnya rimbunnya hutan,”ucapnya.
Perlu diketahui, wilayah Buton Selatan dari tujuh kecamatan, yakni
Batauga, Sampolawa, Lapandewa, Batuatas, Simpo, Siompo Barat, dan
Kadatua. Hanya Kecamatan Batauga dan Sampolawa yang memiliki hutan
sebagai penopang serapan air, ketersediaan air dan sumber daya alam
lainnya. Di lima kecamatan lainnya, gersang. Artinya, jika sumber daya
alam, kaya akan hutan itu tidak dijaga dengan bijak maka ketersediaan
air bagi kehidupan medatang akan habis.

“Mudah-mudah masyarakat bisa sadar supaya secara ekonomi hampir tidak
ada yang bisa dilihat tetapi secara kerusakan lingkungan mereka setiap
hari merasakan dampaknya. Posisi buton selatan itu hanya memiliki 2
kecamatan yag kaya dengan hasil hutannya, jika ini dirusak, kita tidak
memiliki lagi sumber kehidupan penunjang. Sudah tidak memiliki sumber
daya alam yang menopang,” tuturnya.

Terkait upaya penanganan disejumlah titik longsor dan banjir, kata
Agus Feisal, pihaknya telah menurunkan alat berat untuk membuka akses
lalu lintas yang sempat terputus. Sementara korban banjir, dinas
sosial telah memberikan bantuan kebutuhan pokok.

Kata, Agus Feisal, sebelumnya ia sudah mengambil langkah-langkah
pencegahan terkait perambahan hutan yang semakin hari semakin masif
dilakukan oleh oknum pengusaha yang tidak bertanggung jawab, dengan
melakukan rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam
membahas langak efektif mencegah laju perambahan hutan di Busel.
Bahkan hasilnya, sejumlah truk pengangkut kayu jati diamankan.

“Dalam beberapa hari ini kita sudah melakukan rapat dari pihak terkait
Forkopimda, hasilnya sikap pemerintah melakukan penanganan dan
pecegahan belum begitu masif, namun maraknya upaya pengrusakan hutan
dihambat bahkan pemerintah melalui SatPoPP telah mengamankan tiga truk
pengangkut jati yang melewati wilayah ibu kota,” ucapnya.

Ditambahkannya, ia juga telah mendatangi sejumlah lokasi pemotongan
balok-balok kayu jati (somill) untuk segera menghentikan aktifitasnya
sambil menunggu pemerintah buton selatan menetapkan aturan main,
sehingga hasil kayu yang keluar di Busel mempunyai manfaat.

“Saya sudah minta untuk dihentika somill, sambil menunggu pemerintah
membuat aturan dengan pihak terkait soal pengolahan kayu. Jadi tidak
ada pemuatan kayu dulu,” pungkasnya.(*)

Ketgam : Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat, meninjau lokasi
banjir bandang di desa Mambulu, Kelurahan Jaya Bakti, Kecamatan
Sampolawa.

Visited 1 times, 1 visit(s) today