Peliput: Darson
BURANGA, Bp – Ratusan hektar lahan pertanian di Kabupaten Buton Utata (Butur) terkena bencana banjir. Akibatnya, sekitar 200 hektar padi gagal panen.
Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Pertanian dan Peternakan Butur, lahan yang terendam air itu menyebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Bonegunu dan Kulisusu Barat.Para petani pun hanya bisa pasrah melihat hasil jerih paya mereka beberapa bulan ini rusak.
“Data yang kami dapatkan dilapangan, itu sekitar 200 hektare lahan petani gagal panen akibat terendam banjir, terdapat di dua Kecamatan, ” kata kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Butur, Yusuf ditemui di Aulla Bappeda, kemarin.
Menurut Yusuf, tanaman padi petani seluas 200 hektare tersebut sudah tak bisa lagi diselamatkan. Sebabnya, air yang begitu tinggi hingga merendam padi itu membuat batang padi rusak dan membusuk.
Padahalnya, tambah dia sudah banyak upaya juga dilakukan agar bisa terhindar dari musibah itu. Misalnya saja, peningkatan irigasi saluran air. Akan tetapi, lantaran derasnya hujan melanda wilayah Butur mengakibatkan banjir yang cukup tinggi.
” Kami hanya bisa berikan penguatan kepada petani agar bersabar menghadapi musibah datang melanda. Karena tanaman padi petani tak bisa lagi diselamatkan,” ujarnya.
Ia mengaku, tak bisa berbuat apa-apa terkait musibah itu. Hal itu, disebabkan pihaknya tidak menganggarkan ganti rugi tanaman para petani.
“Tahun ini, kami tidak ada anggaran ganti rugi,” ucapnya.
Meskipun demikian, pria yang pernah menjabat camat ini mengungkapkan, ada dan tidaknya anggaran tidak membuat niat untuk berusaha memberikan bantuan kepada para petani. Masih ada harapan, bisa saja pemberian bantuan melalui asuransi petani.
“Tapi akan dilihat dulu, karena memang tidak dana yang diporsikan untuk itu, bisa jadi akan kita berikan bantuan bibit padi,” pungkasnya. (*)