www.baubaupost.com

Peliput: Arianto W – Editor: Fardhyn

BAUBAU, BP – Untuk mengurangi kecenderungan siswa membuat pelanggaran di sekolah, SMKN 2 Baubau membangun komunikasi yang baik bersama orang tua siswa. itu dilakukan agar mengetahui aktifitas yang dilakukan siswa ketika berada dilingkungan sekolah.

Kepala SMKN 2 Baubau, La Safini SPd, ditermui Baubau Post, Sabtu (17/06), tahap awal penanggulangan siswa yang terlibat dalam pelanggaran sekolah akan ditindak lanjuti oleh wali kelas sebanyak dua kali berturut-turut dan jika masih terulang untuk yang ketiga kalinya, maka akan diberi surat pernyataan dari pihak Bimbingan Konseling. Jika siswa masi terus melakukan pelanggaran, maka pihak sekolah akan memanggil orang tua siswa yang bersangkutan agar dilakukan pembinaan secara bersama-sama.

Komunikasi seperti inilah yang harus dibangun antara pihak sekolah dan orang tua siswa agar kecenderungan siswa berbuata nakal atau melakukan pelanggaran dapat di minimalisir.

Adapun jenis pelanggaran yang dilakukan siswa dan masih tergolong pelanggaran ringan yakni banyaknya siswa yang datang terlambat ke sekolah. Jenis pelanggaran kecil ini juga diberikan sanksi berupa memungut sampah yang berada di lingkungan sekolah, agar siswa mendapat efek jera tidak terlambat lagi ke sekolah.

“Kita sudah buatkan tata tertib dan mekanismenya, yaitu pada jam 06,45 sudah harus hadir di sekolah untuk mengikuti apel, dan ketika terjadi keterlambatan, maka satpan, dan guru piket memberikan sanksi dengan memungut daun-daun atau sampah yang berada dilingkungan sekolah,” jelasnya.

Dikatakannya, siswa SMKN 2 Baubau tidak pernah telibat dalam tawuran antara sekolah, hanya saja siswa SMKN 2 Baubau pernah terlibat dalam perkelahian dengan siswa dari sekolah lain di lingkungan masyarakat dan tidak mengatas namakan lembaga/sekolah.

Komunikasi yang dibangun sekolah bersama orang tua siswa, selain memantau kegiatan siswa di sekolah juga memantau aktifitas siswa yang berada di rumah.

“Kita inginkan agar mereka bisa sadar akan kepentingannya maka ini harus kita bangun komunikasi yang erat antara orang tua murid dan pihak sekolah, karena apabila jika kita ingin menarik manfaat, maka harus ada komunikasih,” tutupnya (#)

Visited 1 times, 1 visit(s) today