Peliput: Anton
LABUNGKARI, BP – Setelah sempat berpolemik dan dihentikan untuk beroperasi melalui rapat DPRD Kabupaten Buton Tengah (Buteng) pada 13 Juni 2017 lalu, kini Speed Tiga Saudara dengan rute Desa Lanto – Baubau kembali beroperasi seperti biasa.
Polemik antara Speed Tiga Saudara milik Syarif warga Siompu Kabupaten Buton Selatan yang sempat diadukan ke DPRD Buteng oleh puluhan supir angkutan asal Mawasangka tersebut, kini dinyatakan telah selesai, speed telah beroperasi kembali sejak izin trayeknya diterbitkan secara resmi oleh Dinas Perhubungan Buteng pada 14 Juni 2017 lalu.
Ketika dikonfirmasi diruang kerjanya, Kepala Dinas Perhubungan Buteng Haruni SPd MMPub mengatakan, persoalan tersebut telah ditindaklanjuti secara langsung dengan menemui pengelola Speed Tiga Saudara di Desa Lanto Kecamatan Mawasangka Tengah.
“Kita langsung tindaklanjuti di lapangan, kebetulan selesai rapat itu hari mereka kesana, saya juga kesana (Dermaga speed Banggai Mawasangka Tengah, red),” kata Haruni, Jumat (16/6).
Dijelaskan, beroperasinya speed tersebut merupakan hal yang wajar selagi segala dokumen yang berkaitan dengan izin operasional maupun izin trayek telah terpenuhi.
“Kalau saya itu sah-sah saja, saya anggap persoalan ini sudah selesai, sempat juga saya dipanggil oleh Sekda untuk mempertanyakan hal itu, sehingga sempat saya jawab memang sempat berhenti sehari pasca rapat di DPRD, tapi kemudian beroperasi lagi karena kita sudah selesaikan izin trayeknya,” katanya.
Ditempat terpisah, Kepala Desa Lanto Muhammad Suyuti SSos saat dihubungi via telepon pada Minggu (18/06), membanarkan bahwa speed tersebut telah beroperasi dengan normal setelah surat izin trayek diurus oleh pihak pengelola speed, yang kemudian diterbitkan oleh Dinas Perhubungan Buteng.
“Speed itu sekarang sudah beroperasi kembali, karena memang sesuai petunjuk dari Dishub Buteng, karena ada salah satu surat izin yang dikeluarkan dari Busel (Buton Selatan, red) maka dihentikan. Tapi setelah rapat di DPRD, langsung diurus izin trayeknya, jadi sekarang sudah beroperasi dan tidak ada lagi masalah,” ucap Suyuti.
Ditambahkan, kehadiran speed tersebut sebagai jawaban atas keluhan warga Desa Lanto selama ini, dimana masyarakat merasa bahwa speed pertama yang telah lebih dulu melayani penumpang rute Lanto – Baubau sudah tidak nyaman ditumpangi dan tidak memadai, dikarenakan kapasitas muatannya yang kecil.
“Sebenarnya dari awal saya sudah sampaikan, itu speed makanya datang beroperasi disini karena banyak keluhan masyarakat bahwa speed yang dipakai selama ini tidak terlalu memadai, artinya terlalu kecil. Kemudian Speed Tiga Saudara ini kapasitasnya lebih besar, dan tingkat kenyamanan masyarakat merasa puas,” tandasnya. (*)