Peliput: Gustam Editor: Zaman Adha
BAUBAU, BP – Sebagai pusat peradaban Kesultanan Buton, Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau terus berupaya melestarikan kearifan lokal. Bersama RRI, Pemkot menggelar dialog kebangsaan dengan tema “Merawat Kearifan Lokal Mengokohkan Identitas ke-Indonesiaan”, Jumat (07/07).
Walikota Baubau Dr H As Tamrin MH, Direktur Utama (Dirut) LPP RRI M Rohanuddin dan Seorang Budayawan Kota Baubau Hasidin Sadif, menjadi pembicara dalam dialog tersebut.
Dalam materinya As Tamrin MH menjelaskan, betapa pentingnya melestarikan kearifan lokal sebagai jati diri Kesultanan Buton. Dikatakannya, kearifan lokal suatu daerah harus berkesinambungan dengan nilai-nilai Pancasila yang merupakan ideologi Indonesia.
“Kesultanan Buton banyak menyimpan situs dan nilai-nilai sejarah yang menjadi indentitas kearifan lokal Kota Baubau
. Kita harapkan, identitas kedaerahan dapat berkesinambungan dengan nilai-nilai Pancasila,” jelas As Tamrin.
Orang nomor satu di Kota Baubau ini juga mengungkapkan, kearifan lokal dapat menjadi filter masuknya budaya-budaya asing yang dapat merusak generasi muda.
“Ketika kearifan lokal ini bisa kita pertahankan, akan menjadi filter budaya luar yang akan masuk nantinya,” ungkap Doktor Ilmu Pemerintahan itu.
Sementara itu Hasidin Sadif menjelaskan, beberapa stategi pembangunan perlu diambil dari falsafah leluhur Buton. Sehingga pembangunan daerah yang berbasis kearifan lokal dapat diwujudkan.
“Ada beberapa stategis pembangunan
yang kita ambil dari nilai-nilai budaya leluhur kita, yakni korbankan harta demi kebaikan diri, korbankan diri demi kebaikan negeri,
” tuturnya.
Senada dengan As Tamrin dan Hasidin Sadif, M Rohanudin juga menjelaskan, perlu ada energi positif yang muncul dalam diri individu untuk membangun kearifan lokal suatu daerah. Menurutnya jika kearifan lokal kuat, maka bangsa juga akan kuat.
“Berbicara kearifan lokal, yang pertama dibentuk itu indentitas diri suatu bangsa. Harus ada energi yang tumbuh untuk membangun kearifan lokal suatu daerah,” pungkasnya. (#)