Peliput: Alamsyah Pradipta
BAUBAU,BP– Mantan Bupati Buton LM Sjafei Kahar mengklarifikasi bahwa dirinya tidak pernah sama sekali bertemu Akil Mochtar di Buton. Ia mengatakan kesaksian anaknya atau Bupati Buton Selatan Agus Feisal di KPK bahwa bertemu dengan Akil Mochtar itu keliru.
“Putra saya ketika memberi keterangan di KPK tidak mengonfirmasikan soal itu kepada saya lebih dulu, tapi hanya mencoba mengingat ingat informasi dari saya yang sudah lima tahun lalu didengarnya jadi seperti itu kronologisnya,” ungkapnya.
Sjafei menjelaskan saat itu ia tidak bertemu dengan Akil Mochtar. Secara tidak sengaja ia melihatnya di salah satu desa di Buton bernama Desa Warinta di salah satu TPS saat pemungutan suara.
“Jadi sekitar 5 tahun lalu saat PSU saya tidak bertemu degan Akil Mochtar, tapi saya melihat Akil Mochtar, Saat itu sekitar jam 12 siang, saya dari Pasar Wajo ke Baubau, dan ketika dekat Balai Desa Warinta saya melihat ada mobil dari arah Baubau berhenti di depan TPS di Balai Desa Warinta. Kalau tidak salah ingat ada dua mobil, kemudian saya lihat yang turun dari mobil salah satunya mirip Akil Mochtar, untuk memastikan apakah orang itu Akil atau bukan maka saya ikuti sampai TPS, sambil saya cek saksi pasangan Agus- Yaudu, setelah dekat ternyata benar Akil Mochtar,” tuturnya.
Sjafei menuturkan saat melihat Akil Mochtar ia tidak sempat menegur sapa karena Akil Mochtar dijaga oleh Ketua KPUD Buton La Rusuli dan beberapa anggota. Setelah memastikan hal tersebut ia langsung naik mobil dan menuju Kota Baubau.
“Saya tidak sempat menyapa, atau berbicara dgn Akil atau jabat tangan karena Akil dikawal La Rusuli dan anggota beliau, Setelah saya pastikan bahwa itu Akil Mohtar maka saya balik dan naik mobil menuju Kota Baubau, seperti itu kronologis saya melihat Akil di Buton, tapi putra saya Agus lupa degan cerita saya karen waktu yang sudah lama, jadi bukan bertemu, tapi melihat Akil secara kebetulan,” ungkapnya.
Sjafei menegaskan isu pertemuan dirinya dengan Akil Mochtar sama sekali tidak masuk dalam proses perkara yang saat ini sedang berlangsung. Karena proses perkara saat ini yaitu Akil Mochtar diduga menerima suap dalam sengketa Pilkada Buton 2011 lalu.
“Tetapi pertemuan itu tidak masuk proses perkara, karena pokok perkara itu akhil diduga menerima uang dalam sengketa pilkada ini tidak ada hubungannya dengan kasus inti pokok perkara dalam sengketa pemilu Buton kada 2011, karena saya tidak perna berbicara dengab akhil apa lagi memberikan uang dan menjanjikan uang hal ini menurut saya hanya membelokan opini perkara,” tutupnya.(#)