Ketua Panitia Diduga Manfaatkan Akses Untuk Maju Calon Ketua
Peliput: LM Irfan Mihzan/Gustam
BAUBAU, BP– Salah satu gerbong kelompok Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) Cipayung Plus mendukung Kasradi SH yang biasa di sapa Didin sebagai calon Ketua Umum KNPI Kota Baubau. Figurnya dinilai paling tepat memimpin KNPI Kota Baubau, sebagai representasi Pemuda, yang berkarya, inovatif, konstruktif serta dapat bersinergi dengan berbagai unsur masyarakat dan Organisasi Kepemudaan yang ada di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara.
Koordinator Cipayung Plus La Ode Daniel mengatakan, Pemilihan Ketua Umum KNPI Kota Baubau yang akan dihelat besok, Sabtu (29/7) diwarnai berbagai dinamika, adu strategi untuk meraih simpatik OKP pemilik suara sah. Beberapa nama bakal calon Ketua yang akan berkompetisi dalam perhelatan bergengsi ini memiliki gerbongnya masing-masing, yang tentunya juga telah menyiapkan ramuan stratak demi menghantarkan kandidat usungan mereka pada kursi Ketua Umum.
Cipayung Plus kata pemuda yang akrab disapa Bang Daniel menyadari, pemetaan dengan pendekatan ruang demografi jumlah wilayah Kota Baubau yang terdiri atas delapan Kecamatan, delapan Kepengurusan KNPI tingkat Kecamatan yang akan diperebutkan sebagai syarat menjadi calon Ketua Umum KNPI Kota Baubau. Hal inilah yang menjadikan ajang Pemilihan Ketua Umum KNPI Kota Baubau kali ini menarik, sekaligus juga berbeda dari Pemilihan sebelumnya.
Daniel menuturkan, Kepengurusan Kecamatan KNPI Kota Baubau diera Bung La Mane tidak berhasil dibentuk, sehingga Pemilihan Ketua Umum saat itu hanya diikuti empat calon. Mamnun Laidu terpilih menjadi Ketua Umum KNPI Kota Baubau, dan telah dua kali diperpanjang masa jabatannya.
Pemilihan Ketua Umum tahun ini lanjut pentolan HMI Kota Baubau ini, dipastikan tidak dapat diikuti empat calon, melainkan hanya akan diikuti dua calon saja. Staring comitte telah menggariskan berdasarkan amanat AD/ART, untuk menjadi bakal calon Ketua Umum KNPI Kota Baubau harus mendapatkan tiga rekomendasi tertulis dari Pengurus KNPI tingkat Kecamatan.
Dua calon inilah nantinya yang akan memperebutkan 60 suara sah OKP Kota Baubau, dan OKP Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), termasuk delapan suara Kepengurusan Kecamatan.
Daniel berharap, Panitia bisa menjaga keseimbangan, netralitas, sebab Ketua Panitia diduga akan maju sebagai calon Ketua Umum.
“Ini mengingatkan pada moment Pemilihan Ketua Umum KNPI Kota Baubau sebelumnya, Mamnun Laidu kala itu juga berperan sebagai Ketua Panitia sekaligus juga berkompetisi sebagai calon Ketua Umum,” sebutnya.
Daniel mengakui, dalam AD/RT hal ini tentu tidak dilarang, dan merupakan hak Organisasional setiap Pemuda untuk dipilih sepanjang instrumen syaratnya terpenuhi.
Namun tentunya terkesan tidak adil, bila melawan Ketua Panitia yang telah berjasa menyiapkan segala akomodasi, sarana prasarana Musyawarah Daerah (Musda) KNPI Kota Baubau, mulai dari makan minum sampai terpilihnya Ketua baru kelak.
Daniel menilai dari rasa keadilan moral, alangkah eloknya bila hendak maju sebagai calon Ketua Umum, tidak merangkap sebagai Ketua Panitia. Menurutnya, masih banyak Pengurus KNPI Kota Baubau yang berkompeten bisa menjadi Ketua Panitia.
Ia juga menduga, beberapa kali tertundanya Musda yang disebut-sebut disebabkan karena tidak adanya anggaran merupakan alat peraga hitam. Tertundanya Musda terkesan Ketua Panitia tidak mampu mensukseskan Musda, apalagi mensukseskan bahtera Kepengurusan yang dipimpinnya kelak.
Menurut Daniel, Ketua Panitia yang diduga akan maju sebagai calon Ketua Umum memiliki ruang kemenangan, sebab dengan jabatannya sebagai Ketua Panitia dapat leluasa mengakses tata kelola lintas informasi penyelenggaraan Musda, tentang jadwal Musda, berapa OKP yang terferivikasi oleh Panitia, dan informasi lainnya. Calon lainnya tidak bisa melakukan itu.
“Kami berharap Ketua Panitia Musda yang diduga akan maju sebagai calon Ketua dapat menjaga keseimbangan, netralitasnya. Mampu menjalankan perannya sebagai Ketua Panitia, dan perannya sebagai calon Ketua, saking tipisnya perbedaan ini hampir-hampir tidak diketahui bahwa terdapat ruang tidak netral didalamnya, sebab ini adalah ruang pemilihan, bukan ruang penetralan,” sebutnya.
Menyinggung soal anggaran Musda yang bersumber dari dana hibah Daerah, yang sekiranya akan diberikan dalam beberapa hari kedepan, Daniel berharap dapat digunakan seoptimal mungkin demi suksesnya Musda, bukan demi suksesnya/menangnya calon Ketua tertentu.
Lebih jauh Daniel menguraikan, terkait ada atau belum adanya anggaran diduga bukan menjadi penyebab tertundanya Musda, sebab menurutnya dalam perhelatan suatu kegiatan, setiap penggunaan anggarannya terdapat laporan pertanggungjawaban. Sehingga menurutnya, persoalan anggaran seharusnya bisa disiasati oleh Panitia dengan kesepakatan bersama.
“Silahkan gelar Musda, biaya aula pertemuan, konsumsi, transportasi, dan biaya lainnya disertakan dengan nota yang jelas, dan dapat dibayar kemudian, dan dipertanggungjawabkan usai Musda setelah adanya Ketua terpilih juga kepengurusan yang baru. Bukankah pasca terpilihnya Ketua dan Kepengurusan baru akan melakukan raker, pelantikan, yang tentunya juga membutuhkan anggaran,” jelasnya.
Faktanya diduga saat ini Musda belum digelar akan tetapi Panitia Musda telah berutang Rp 10juta, dengan asumsi utang tersebut akan dilunasi pasca Musda, dan dipertanggung jawabkan secara rasional.
Iapun menyarankan, agar kompetisi Pemilihan Ketua lebih adil, maka calon Ketua yang akan berkompetisi tidak merangkap sebagai Ketua Panitia. Menurutnya ironis bila Ketua Panitia juga sebagai calon Ketua Umum yang ikut berkompetisi dalam Musda,”apakah sudah tak ada lagi kader-kader KNPI Kota Baubau yang bisa menjadi Ketua Panitia?,” sentilnya.
Danil menegaskan, siapapun yang akan terpilih sebagai Ketua Umum KNPI Kota Baubau adalah kemenangan bersama seluruh OKP dan Pengurus KNPI se Kota Baubau. (*)

