F10.3 Doa bersama yang digelar Kodim 1413 Buton di Masjid Almujahidin Doa bersama yang digelar Kodim 1413 Buton di Masjid Almujahidin

Peliput: Alamsyah Pradipta

BAUBAU, tribunbuton.com – Memperingati Kemerdekaan RI ke- 72, Komando Distrik Militer (Kodim) 1413/Buton menggelar doa bersama, bertempat di Masjid dalam Al Mujahidin, Kamis (17/8) Pukul 17.00 Wita.

Bertema “17 17 17” Indonesia Lebih Kasih Sayang, doa bersama dihadiri Walikota Baubau Dr H AS Tamrin MH, Kapolres Baubau AKBP Suryo Aji SIK, tokoh agama, tokoh masyaraka, juga warga Negeri Khalifatul Khamis.

Dalam sambutannya AS Tamrin mengatakan, momentum memperingati Kemerdekaan RI dimaknai dengan introspeksi, lebih mengenal diri sendiri, lebih meningkatkan tali persaudaraan antar sesama, menjaga keamanan, menghilangkan pikiran negatif antar sesama, dan bersama mewarnai perjuangan para pejuang dengan terus bersatu merapatkan barisan mempererat persatuan dan tali persaudaraan saat ini.

Kata dia, untuk mengenang perjuangan para Pahlawan, bisa melanjutkan perjuangannya dengan cara membangun dan terus membangun, serta menciptakan karya-karya yang bermanfaat, agar terus bisa memberikan yang terbaik antar sesama.

Dia berpesan, agar generasi yang hidup dalam era sekarang ini jangan melupakan jasa para Pahlawan, yang telah memperjuangkan Kemerdekaan.

“Sampai saat ini Indonesia Merdeka, karena pengorbanan darah, keringat dan air mata mereka,” lantangnya mengingatkan.

Ditempat yang sama Dandim 1413/Buton Letkol CZI Sriyanto MIR MA mengatakan, kegiatan doa bersama ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan Kodim 1413/Buton dalam rangka memperingati Kemerdekaan RI.

“Doa bersama merupakan kegiatan rutin kami dan ini merupakan bentuk kecintaan kami terhadap Bangsa, yaitu dengan terus mendoakan yang terbaik bagi Bangsa Indonesia, karena dengan mendoakan berarti selalu mengharapkan sesuatu yang lebih baik untuk Indonesia saat ini,” ungkapnya.

Sriyanto menegaskan, NKRI merupakan harga mati dan wajib baginya untuk menumpahkan darah demi menjaga Kemerdakan dan harga diri NKRI.

“Lagi-lagi kami selalu garis terdepan dalam mempertahankan NKRI, karena memang NKRI harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar,” tutupnya. (#)

Visited 1 times, 1 visit(s) today