BAUBAU,BP – Menangani resiko komplikasi kehamilan dari waktu ke waktu yang mendera ibu bersalin, Ikatan Bidan Indonesiq (IBI) Kota Baubau menganggap penting pengetahuan yang berkesinambungan untuk para bidan di kota ini. Karenanya di hari Sabtu pagi 9 Agustus 2017 di Palagimata menggelar seminar kebidanan yang menghadirkan sekitar 250 bidan di kota ini.
Dilaporkan ketua IBI Baubau, Siti Naisa – bahwa bidan masih perlu menurunkan tingkat kematian ibu hamil, sehingga ilmu juga harus update. Karena itu digelar seminar bertajuk ‘Tata laksana penanganan berbagai resiko komplikasi pada kehamilan,” dengan menghadirkan 3 narasumber yakni, dr. H. Aminuddin Aumane, Sp.A, dr. Sadly Salman, Sp.OG, dr. Wawan Hermawan, Sp.OG.
Ketua IBI mengingatkan bahwa peran bidan sangat vital bagi masyarakat terutama ibu hamil, karenanya aktivitasnya tak bisa diabaikan di tengah-tengah masyarakat. “Kendati bukan satu satunya calon mantu yang bai, tetapi bidan itu penuh perhatian, bidan itu bidadari idaman, bidadari tak bersayap,” ujarnya berseloroh.
Walikota Baubau, Dr.H. AS Tamrin, MH dalam sambutannya mengingatkan jika bidan adalah profesi mulia di masyarakat. “Karena kemulian itu, maka profesi juga akan semakin beresiko, apalagi jika terjadi malapraktek disitu ada dampak hukum. Karena itu laksanakan proses-proses pelayanan dengan baik. Sebab proses melahirkan ibu hamil tidak selalu karena bidan, tetapi juga pola hidup ibu hamil itu,” papar walikota.
Oleh karena itu walikota memberi apresiasi besar atas seminar ini karena berkaitan dengan pembangunan sumber daya manusia. “Untuk pembangunan manusia itu harus seluruhnya dan seutuhnya, harus berbarengan ini juga bagian dari visi misi pemerintah, karena saya amat bekepentingan menghadiri seminar ini,” jelas walikota.
Berkaitan dengan bidan PTT Kota Baubau, walikota tetap memperhatikan nasib para bidan dan tenaga honorer jika peluang itu sudah dibuka pihak kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara. “Andai saja lowongan iti ditentukan oleh Pemkot Baubau, maka saya ingin semuanya defenetif, tetapi wilayahnya ada di pusat, karena saya tetap memperjuangkan untuk hal ini. Sekiranya para bidan memahami kondisi ini, tetap profesional, dan tidak melaksanakan hal hal yang dapat merusak kemuliaan profesi kebidanan,” wejang walikota.
Mendampingi walikota di acara ini adalah staf ahli walikota, Dr. Wahyu, SKM. M.PH dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Baubau, dr. H. Edy Natsir. (Kominfo Baubau)