Peliput: Gustam
BAUBAU, BP – Dirjen Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI meninjau nelayan budidaya di Kota Baubau. Kegiatan itu merupakan rentetan dari kedatangan Menteri Kelautan dan Perikanan RI Susi Pudjiastuti beberapa bulan lalu di Kota Baubau.
Kepala Plt Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Baubau Sadidi SSos MSi, saat dihubungi mengungkapkan, sejak kedatangannya beberapa hari lalu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP RI sudah melakukan peninjauan nelayan budidaya di sejumlah kelurahan di Kota Baubau. Termasuk untuk memferivikasi data nelayan di Baubau.
“Kedatangan Dirjen Perikanan Budidaya di Kota Baubau ini untuk memverifikasi data nelayan budidaya di Kota Baubau. Lokasi peninjauannya itu di Kelurahan Palabusa, Kalia-lia dan Lowu-lowu, karena disitu mayoritas nelayan budidaya,” kata Sadidi.
Kepala Bidang (Kabid) Budidaya DKP Kota Baubau Ahman menambahkan, kedatangan pihak KKP RI guna meninjau nelayan budidaya khususnya budidaya rumput laut yang telah diusulkan Pemerintah Kota (Pemkot) Baubau untuk mendapatkan bantuan dari KKP RI.
“Jadi ada bantuan dari Dikertorat Perbenihan KKP RI kepada kelompok budidaya rumput laut Kota Baubau. Jadi kedatangan pihak kementerian itu untuk mengidentifikasi kelompok nelayan budidaya yang sudah diusulkan oleh Kota Baubau yang akan mendatkan bantuan dari KKP RI,” kata Ahman.
Ahman berharap, bantuan yang akan diberikan KKP RI kepada nelayan budidaya Kota Baubau dapat dimaksimalkan dengan baik. Mengingat, rumput laut hasil budidaya nelayan di Kota Baubau merupakan bibit lama yang rentan terserang penyakit.
“Mudah-mudahan bantuan ini dapat menggati bibit rumput laut yang lama dan dapat berkembang dengan baik. Karena rumput laut kita saat ini generasi yang lama, sehingga sering terkena penyakit, jadi perlu turunan yang baru,” harapnya.
Lanjut Ahman lagi, nelayan budidaya yang akan mendapat bantuan ada di Kecamatan Lea-lea dan Kokalukuna. “Lokasinya itu di dua Kecamatan yakni Lea-lea dan Kokalukuna, tepatnya di Kelurahan Palabusa, Kalia-lia, Kolese dan Sukanaeo, karena itu kawasan nelayan budidaya. Tapi mereka itu masih calon penerima bantuan, kita belum bisa tetapkan karena itu keputusan KKP RI,” pungkasnya. (#)