Peliput: Amirul
BATAUGA, BP – Sedikitnya puluhan barisan pawai budaya baik dari masing-masing instansi lingkup Pemerintahan Kabupaten Buton Selatan maupun masyarakat, ikut ambil bagian untuk berpartisipasi mengisi pembukaan HUT Buton Selatan ke-3 di Lapangan Lakarada, Senin (2/10).
Pawai dengan menampilkan pakaian khas adat masyarakat Buton pada umumnya ini menyedot perhatian masyarakat sekitar untuk menyaksikan acara tahunan tersebut. Selain itu, tidak luput Tari Tradisonal Mangaru ikut diperagakan oleh beberapa orang, yang terampil dalam pawai.
Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat dalam sambutannya selepas membuka acara menyambut HUT Buton Selatan ke-3 dengan tema “Buton Selatan Spektakuler” mengatakan, kegiatan ini adalah wujud tanda syukur dan terima kasih kepada seluruh masyarakat Buton Selatan, yang telah mencurahkan waktu, materi, tenaga bahkan darah dalam memperjuangkan daerah sehingga mekar menjadi Daerah Otonomi Baru (DOB) yang mandiri.
“Buton Selatan lahir dari sebuah upaya perjuangan yang penuh dengan tantangan dan cobaan dan juga pengorbanan yang tidak kalah baik harta dan darah dan Alhamdulilah kita menjadi daerah otonom, ini adalah momentum pertama yang akan dilakukan menjadi tonggal awal kita membangun negeri ini lebih cepat,” ucap Agus Feisal Hidayat.
Kedepan pada perayaan acara momen seperti ini, akan lebih meriah dan mengedepankan partisipasi seluruh lapisan masyarakat Buton Selatan tanpa terkecuali. Kata Agus Feisal Hidayat, Buton Selatan harus lebih berkembang dari tahun-tahun sebelumnya, namun upaya itu tentu harus mengedepankan sikap gotong-royong.
“Patut kita membangun sekaligus bersama bergotong royong agar Busel lebih baik dan lebih maju, ditahun 2018 mendatang jadwal HUT Busel akan dikembalikan kepada hari terbentuknya Buton Selatan yakni 23 Juni,” ujarnya.
Lanjutnya, perayaan HUT Busel di tahun 2018 mendatang sekaligus dirangkaikan festival internasional yang salah satu ivennya menampilkan Parade Boti. Bukan hanya itu, Pemkab Busel juga telah mengusulkan kepada presiden RI Jokowi untuk pergantian nama Selat Sampolawa menjadi Victoria B.
Sementara itu, agenda pemerintah dalam menyambut tahun baru 2018 mendatang dirayakan dengan kegiatan Istigosah tanpa kembang api dan kegiatan lain. “Perayaan pergantian tahun baru alangkah baiknya dirayakan dengan ishtigosah,” tuturnya.
Ditambahkan, untuk mensejajarkan Buton Selatan dengan daerah-daerah lain yang lebih dulu mekar, maka pembangunan infrastruktur Buton Selatan terus digenjot, Agus juga berjanji ditahun depan Jalan Poros Batauga-Sampolawa akan ditingkatkan sehingga dapat meningkatkan akses ekonomi masyarakat.
“Kita akan tingkatkan jalan dari Batauga sampai Sampolawa,” tukasnya.(*)