Peliput: Hengki TA
Zaman Adha
BAUBAU, BP – Sebanyak 20 wartawan di Sulawesi Tenggara (Sultra), dinyatakan berkompeten setelah mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) ke III yang diselenggarakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sultra dan Baubau di salah satu hotel di Baubau, Sabtu (14/10). Peserta menghadapi sembilan mata uji sebagai wartawan muda.
Direktur UKW PWI Pusat Usman Yatim dalam sambutannya pada penutupan UKW ke III berpesan kepada wartawan agar terus meningkatkan kemampuannya dalam bidang jurnalistik. Dengan predikat kompeten wartawan diingatkan untuk tidak tinggi hati.
“Kita sudah dengar hasilnya lulus 100 persen, itu jarang sekali, biasanya ada yang tidak lulus. Jangan menganggap diri sudah hebat. Anda harus memahami kode etik jurnalistik, maupun penulisan berita,” ujarnya.
Usman juga mengingatkan, predikat yang diperoleh harus dapat dipertanggung jawabkan di tengah masyarakat. Selain itu menurut Usman, peningkatan kualifikasi pendidikan perlu untuk menyokong kemampuan wartwan. “Kalau sudah S1 tingkatkan ke S2 atau bila perlu ke S3,” tandasnya.
Ketua PWI Sultra Sarjono SSos MSi juga memberikan sedikit wejangan kepada wartawan muda peserta UKW. Komitmen ditekankan oleh jurnalis Antara Sultra ini, untuk kemajuan PWI kedepannya.
“Untuk para wartawan muda perjalanan masih panjang, masih ada kesempatan lain yang penting ada komitmen karena tidak ada kebetulan. Jangan ada keraguan kepada wartawan, PWI tidak akan meminta apa-apa, hanya meminta pengabdian,” kata Sarjono.
Salah satu peserta UKW, Wa Ode Nurliani SPd mewakili peserta lainnya mengungkapkan persaan gugup saat mengikuti UKW. Namun, terbayarkan dengan predikat berkompeten.
Dia berharap, pengurus PWI Sultra maupun di Kota Baubau selalu memberikan bimbingan dan mengedukasi wartawan sesuai kode etik. “Tentu hal ini merupakan suatu kebanggaan tersendiri untuk kami dan pastinya predikat kompeten itu akan kami pertanggungjawabkan,”ungkapnya.
20 peserta wartawan muda dibagi dalam tiga kelas dengan tiga penguji. Masing-masing penguji, Direktur UKW PWI Pusat Usman Yatim, Ketua PWI Sumatera Selatan Octapriyadi dan Hj Nurhayana Kamar. (*)