Site icon BAUBAUPOST.COM

RSUD Wakatobi Butuh Anggaran Rp 2 Milyar Setahun Untuk Belanja Obat-Obatan

www.baubaupost.com 1

www.baubaupost.com

Peliput: Duriani

WAKATOBI, BP – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Wakatobi harusnya mendapat dukungan penuh seluruh pemangku kepentingan di daerah. Khususnya dukungan pengalokasian anggaran guna menunjang kerja-kerja pelayanan terhadap pasien.

Minimnya dukungan pengalokasian dana oleh pemerintah setempat, RSUD Wakatobi seringkali menjadi bulan-bulanan masyarakat khususnya pasien RSUD itu sendiri. Pasalnya, pihak RSUD dalam melakukan proses pembelanjaan obat memprioritaskan obat yang seringkali menjadi kebutuhan pasien pada umumnya.
Sehingga ketika mendapati pasien yang membutuhkan obat diluar stok pembelanjaan sesuai kebutuhan pasien pada umumnya menjadi polemik. Belum lagi proses pembelanjaan yang butuh waktu lama karena letak geografis Wakatobi yang jauh dari pusat ibu kota provinsi.

Fenomena itu dibenarkan pihak RSUD Wakatobi. Pihak RSUD Wakatobi membutuhkan penambahan alokasi anggaran guna menunjang pembelanjaan obat-obatan.

“Tahun ini (2017, red) RSUD Wakatobi hanya kebagian anggaran sebanyak Rp 300 juta untuk belanja obat. Tentu ini tidak cukup untuk melayani kebutuhan pasien dalam setahun. Yang namanya penyakit tidak menentu kapan datangnya. Karena anggaran terbatas, kami melakukan proses belanja memprioritaskan obat-obatan yang menjadi kebutuhan pasien pada umumnya,” terang Kepala tata Usaha (KTU) RSUD Wakatobi, Efendi di Wangi-Wangi (18/10).

Akibat kekurangan stok obat-obatan lanjut Efendi, seringkali pasien dan keluarga pasien diberikan resep obat untuk belanja sendiri diluar RSUD seperti Apotik dan took obat terdekat. “Karena keterbatasan obat maka seringkali pasien dan keluarganya kami berikan resep agar mencari di Apotik terdekat,” ucap Efendi.

Efendi, yang didampingi Direktur RSUD Wakatobi Dr Munardin Malibu serta sejumlah dokter spesialis mengatakan untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dalam setahun maka RSUD harus mendapat tambahan alokasi anggaran.

“Normalnya untuk pemenuhan kebutuhan belanja obat-obatan dalam satu tahun, maka RSUD Wakatobi membutuhkan anggaran Rp 2 Milyar. Yang namanya penyakit, tidak menentu kapan datangnya. Bisa malam, pagi, siang atau sore,” pungkas Efendi.(*)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version