Site icon BAUBAUPOST.COM

Pemutaran Film Dokumenter Pemekaran Busel, Hangatkan Ingatan Kolektif

F04.3 Para pejuang bersama masyarakat nonton bareng film dokumenter yang memuat rentetan kisah perjuangan pemerkaran Buton Selatan di depang Gedunga Lamaindo

Para pejuang bersama masyarakat nonton bareng film dokumenter yang memuat rentetan kisah perjuangan pemerkaran Buton Selatan di depang Gedunga Lamaindo

Peliput : Amirul

BATAUGA,BP-Proses mekarnya Kabupaten Buton Selatan sebagai Daerah Otonom Baru (DOB) tentu tidak lepas dari sejumlah rentetan kisah perjuangan panjang para pejuang pemekaran. Untuk menghangatkan kembali ingatan kolektif juang itu, para pejuang menggelar pemutaran film dokumenter, di depan Gedung Lamaindo, Rabu malam (18/10)

Ketua panitia kegiatan, La Ode Rizki mengatakan kegiatan ini bertema ” refleksi juang Busel untuk Kepton” bertujuan untuk merekatkan kembali tali silaturahim antara pemuda Buton Selatan sekaligus menghangatkan kembali ingatan koletif masyarakat betapa kerasnya para pejuang negeri ini memperjuangan lahirnya Buton Selatan sebagai DOB

“Kegiatan ini dirangkaikan dengan pembakaran lilin, orasi ilmiah, dan ditutup dengan doa bersama,” tuturnya

Ia menambahkan paska kegiatan ini beberapa tokoh masyarakat dan pemuda bersepakat untuk mendirikan sebuah lembaga formal sekaligus membuat rumah juang sebagai wadah yang didalamnya akan menghimpun seluruh pejuang yang bertujuan untuk menampung aspirasi masyarakat lokal Buton Selatan

Sementara salah satu pejuang pemekaran La Ode Masrizal Mas’ud mengatakan kegiatan ini penting untuk membuka lembaran-lembaran sejarah masa lalu tentang bagaimana Buton Selatan bisa diperjuangkan. “Masyarakat tidak boleh lupa bahwa pemekaran Buton Selatan saat itu bukanlah terjadi karena keinginan pemerintah Induk tetapi berkat perjuangan, doa, keringat bahkan ada tetes darah mengalir ditengah-tengah pergolakan pemekarannya,” ucapnya

Dikatakannya, jika saat ini masyarakat banyak yang telah lupa bahkan adanya yang mencoba menghilangkan nilai luhur yang terkandung dalam perjuangan itu maka melalui kegiatan ini mengajak masyarakat untuk menyatakan bahwa Buton Selatan merupakan Kota Juang. Kata dia, pemerintahan wajib memberikan ruang sebesar-besarnya kepada putra-putri Buton Selatan untuk diperdayakan baik didalam sistem pemerintahan maupun sebagai masyarakat umum
“Teman-teman menginisiasi kegiatan ini untuk mencoba mengingatkan pemerintah guna mengevaluasi kinerja. Semoga ini menjadi kesadaran bersama khusunya tokoh-tokoh yang sudah berpesarn penting dalam perjuangan Buton Selatan,”tukasnya

Berbeda dengan Kamiludin, ia prihatin dengan kondisi Buton Selatan, diibaratkan para pejuang yang berjuang namun hasilnya sudah dinikmati oleh orang luar. Kata dia, komitemen awal pemekaran Buton Selatan sepenuhnya untuk masyarakat, tetapi kenyataannya setelah mekar hampir semua elemen diisi oleh orang luar Buton Selatan, baik ASN maupun tenaga magang

“Hingga ketika kita meminta pelayanan kepada pemerintah yang diisi oleh orang-orang luar tersebut, tidak begitu mengedepankan pelayanan maka melalui kegiatan ini pemeritah Buton Selatan perlu melakukan evaluasi,” tukasnya (*)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version