Peliput: Arianto W Editor: Zaman Adha
BAUBAU, BP – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Baubau melaksanakan program pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan sampah di 15 kelurahan.
Sekretaris DLH, Suarmawati SSi MSi saat dikonfirmasi diruangannya, Rabu (25/10) mengatakan, program pemberdayaan sampah berbasis masyarakat dilakukan dengan membentuk fasilitator dan motifator. Sehingga memudahkan masyarakat dalam mengelolah sampah pada masing-masing kelurahan.
Lanjutnya, fasilitator dan motifator yang sengaja dijalankan pada masing-masing kelurahan tersebut merupakan pionir atau entitas pertama yang mengawali kegiatan, yaitu dengan membuat bak sampah untuk kemudian melalui pengomposan.
“Mereka merupakan pionir yang bergerak untuk mengelolah sampah dengan membentuk bak sampah di setiap kelurahan dan kemudian melakukan pengomposan,” ungkapnya.
Pihaknya tinggal menjalankan beberapa program pembinaan kepada masyarakat, agar program tersebut tetap berjalan baik. Sehingga memberikan nilai ekonomi, agar dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain.
“Sekarang tinggal kami bina secara terus menerus, semoga berkelanjutan sampai memiliki nilai ekonomi dan nilai manfaat bagi masyarakat yang berada di kelurahan,” tuturnya.
Untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan indah, pihaknnya berharap petugas pasukan kuning bisa lebih meningkatkan kemampuan dalam menjalankan pembersihan di lingkungan Kota. Sehingga, lingkungan masyarakat Kota Baubau menjadi lebih bersih dan indah. Untuk itu, sangat dibutuhkan kemampuan petugas kebersihan untuk bekerja tidak hanya sebatas membersihkan, namun juga bisa mengelolah sampah agar menjadi sesuatu yang bermanfaat.
“Yang perlu kita rubah adalah bagaimana sampah ini terkelola mulai dari sumbernya, sehingga lingkungan jadi bersih dan indah,” jelasnya.
Petugas yang beroperasi di lingkungan sosial kata Suarmawati, harus lebih pandai memberikan pemahaman kepada sejumlah petugas lainnya untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam menjalankan tugas sebagai pasukan kebersihan kota.
“Mereka itu harus bekerja lebih banyak dan lebih cepat, untuk itu yang menjadi nahkoda pasukan kuning ini harus pandai dalam memberikan pemahaman kepada para petugas lain,” ungkapnya.
Menurutnya, sampah bisa menjadi sesuatu yang sangat berguna apabila dimanfaatkan dengan baik. Pembuangan sampah tidak mesti harus di Tempat Pembuangan Akhir (TPA), karena tidak semua jenis sampah yang dimuat adalah barang yang tidak terpakai, maka pembuangan juga harus diangkut ke bank sampah atau kompos agar bisa dikelola oleh masyarakat.
“Sampah plastik jika kita buang di TPA, maka tidak akan hancur. Oleh karena itu, kita harus bawa ke Bank sampah atau Kompos sehingga masyarakat bisa gunakan untuk membuat pupuk atau beberapa barang yang bisa terpakai,” tutupnya.(#)
