Site icon BAUBAUPOST.COM

Kelompok Tani Desa Watiginanda Dapat Bantuan Alat Pres Kaopi Hidrolik

F04.3 La Baride ST MT saat menyerahkan alat pres kaopi hidrolik kepada kelompok tani yang disaksikan kepala Desa Wagitinanda La Bani SIp

La Baride ST MT, saat menyerahkan alat pres kaopi hidrolik kepada kelompok tani yang disaksikan kepala Desa Wagitinanda, La Bani SIp

Peliput: Gustam

BATAUGA, BP – Kelompok tani Desa Watiginanda, Kecamatan Sampolawa, Kabupaten Buton Selatan (Busel) mendapatkan bantuan berupa alat pres kaopi hidrolik, dari program hibah Iptek Bagi Masyarakat (IbM).

Ketua pelaksana program hibah IbM, La Baride ST MT saat ditemui Baubau Post, (28/10) mengatkan, yang menjadi permasalahan dalam produksi kaopi di Busel, masyarakat masih menggunakan alat pres tradisional, sehingga hanya mampu memproduksi sekitar delapan kaopi perharinya. Hal tersebut disebabkan, waktu untuk memproduksi satu kaopi mencapai dua jam.

Dengan adannya alat pres kaopi hidrolik dapat membantu dan mempermudah masyarakat, dalam mengolah ubi kayu menjadi bahan pokok pembuatan makanan khas Buton. “Alat pres kaopi hidrolik tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil produksi petani ubi kayu di Desa Wagitinanda,” ungkapnya.

Ubi kayu memegang peranan penting dalam pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat, sehingga berperan sebagai penyangga ketahanan pangan. Ubi kayu juga menjadi sumber pendapatan rumah tangga khususnya petani. Dimana, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian menyebut, ubi kayu sebagai komoditi tanaman pangan yang mempunyai prospek sebagai sumber bahan pangan, bahan baku industri pangan dan kimia.

Hingga saat ini, industri pengolahan ubi kayu di Busel sebagian besar dikelolah oleh rumah tangga secara tradisonal, diawali dengan pengupasan kulit ubi kayu, proses pencucian, diparut hingga dikeringkan dengan cara dipres menggunakan alat pres tradisional. Hasil pres yang dalam bahasa Buton disebut kaopi, yang menjadi bahan makanan tradisional masyarakat Buton ini dijual di pasar-pasar tradisional, baik di Kecamatan Sampolawa, Batauga hingga Kota Baubau.

Berdasarkan data statistik Busel 2013, terdiri dari tujuh Kecamatan, 60 Desa dan 10 Kelurahan, dengan luas wilayah mencapai meliputi 51.180,0 Ha. Luasan wilayah tersebut diambil berdasarkan analisis Geographic Information System (GIS). Luas tanaman bahan pangan terbesar di Busel adalah ubi kayu, yang mencapai 1.321 Ha, dengan hasil produksi mencapai 22.363,0 ton/tahun.

“Dari banyaknya hasil produksi tersebut, sebanyak 11.776 ton berada di wilayah Kecamatan Sampolawa. Dengan demikian, pelaksanaan program IbM difokuskan di Desa Watiginanda Kecamatan Sampolawa,” jelasnya.

Pelaksanaan program tersebut dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni penyiapan bahan, pembuatan alat pres kaopi sistem hidrolik, pelatihan dan pendampingan. Program IbM telah menghasilkan enam unit alat pres kaopi hidrolik dengan spesifikasi tinggi 175 cm, lebar 60 cm dan panjang 125 cm, dengan kemampuan produksi enam buah kaopi dalam sekali pres selama satu jam. Semua komponen alat pres kaopi disambung menggunakan baut untuk mempermudah masyarakat dalam perawatannya.

Program IbM didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, karena merupakan bentuk pelaksanaan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian pada masyarakat yang wajib dilaksanakan oleh dosen.

Dengan suksenya program tersebut, Dosen Program Studi Teknik Mesin Unidayan itu mengucapkan terima kasih kepada Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan Kementrian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, yang telah mendanai kegiatan IbM. Juga kepada Rektor Unidayan Baubau Ir H LM Sjamsul Qamar MT yang telah memberikan dorongan, motivasi dan arahan dalam menjalankan program pengabdian kepada masyarakat. Serta Kepala Desa, Ketua Kelompok Tani dan masyarakat Desa Watiginada yang telah berpartisipasi mendukung pelaksanaan program IbM.(*)

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version