Site icon BAUBAUPOST.COM

Rusman Emba Inginkan Masyarakat Muna Dirantau Kembali

F.3.1 Rusman Emba saat memberikan sambutan. Foto Iman Supa Baubau Post.

Rusman Emba saat memberikan sambutan. Foto Iman Supa Baubau Post.

Peliput: Iman Supa

RAHA, BP – Bupati Muna Lm Rusman Emba sangat menginginkan masyarakat Muna yang ada di tanah rantau untuk kembali ke daerahnya dan dapat memajukan daerah yang dicintai bersama. Sesuai dengan konsep Mai Te Wuna agar masyarakat yang ada di rantau dapat kembali ke Muna.

Hal itu disampaikan Bupati Muna pada kegiatan Penggarapan Advokasi dan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) yang turut dihadiri anggota komisi IX DPR RI Tina Nur Alam, di Gedung Galampano Kantolalo, Rabu (15/11).

Rusman Emba mengungkapkan, cara berfikir masyarakat Kabupaten Muna berbeda dengan masyarakat di daerah lain. Pasalnya dalam satu rumah di Muna memiliki anak dengan gelar sarjana, namun mereka lebih memilih bekerja di daerah lain dibanding dikampung halaman. Kata dia, banyak masyarakat yang memiliki rumah sangat memprihatinkan dan mereka lebih memilih untuk menyekolahkan anaknya terlebih dahulu dibanding merehap rumahnya terlebih dahulu.

“50 tahun terakhir Muna terbelakang dengan artian banyak kegiatan fisik yang tidak terealisasi maupun kebijakan tidak memihak sehingga saat ini membuka infrastruktur maupun sarana prasarana” katanya.

Ditempat yang sama Anggota komisi IX DPR RI Tina Nur Alam, mengatakan, Desa-desa yang ada di wilayah Sultra memiliki potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang kaya, seperti hasil bumi dan hasil laut yang tidak dapat dikalahkan daerah lain. Menururtnya, jika SDA dimanfaatkan dengan baik tidak akan ada lagi masyarakat yang akan merantau.

Selain itu, pembangunan desa dan kelurahan juga harus dilakukan sebagai upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat dalam membuka lapangan pekerjaan. Program pendidikan gratis, kesehatan gratis dan adanya dana desa yang fantastis diharapakan dapat membentuk sumber daya manusia dan siap berdaya saing.

“Kita harus bangkit, tidak ingin jumlah penduduk yang besar ini justru menjadi malah petaka,” tandasnya.

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version