Peliput : Amirul
BATAUGA, BP – Satu unit traktor 4WD model NT-540F bantuan Kementerian Pertanian diuji coba pertama kalinya mengolah lahan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Dinas Pertanian Busel
Hasilnya, lahan pertanian BPP dengan ukuran 50×20 meter persegi itu, diolah menggunakan traktor hanya memakan waktu 2 jam saja dan tanah langsung gembur dan siap tanam
Plt Dinas Pertanian Busel Muhammad Rais mengatakan traktor kuat dan gesit mengolah tanah menjadi gembur. Tujuan hadirnya traktor di Buton Selatan dalam rangka pengembangan jagung hibrida, akan tetapi traktor bantuan pemerintah pusat ini memiliki multy fungsi yang dapat digunakan untuk semua jenis tanamanan, khususnya tanaman holikultura
“Traktor ini, traktor pertama hadir di wilayah ini selama Indonesia merdeka. Kapasitas traktor dapat mengolah satu sampai dua hektar lahan pertanian langsung siap tanam, hanya membutuhkan waktu sehari tergantung kondisi tanah dan lahannya,” kata Muhammad Rais, saat di temui di Kantor BPP Busel, Sabtu (18/11)
Lanjutnya, setelah traktor uji coba dan penggunaannya dipahami oleh para penyuluh BPP. Kedepan, pihaknya akan mensosialisasikan traktor ke petani sehingga lahan-lahan tidur yang telah lama ditinggal akan diolah kembali menjadi lahan pertanian yang siap produksi
“Saya optimis dengan hadirnya modernisasi pertanian di Buton Selatan, petani kita akan lebih bergairah untuk kembali bertani,” ujarnya
Menurutnya, masyarakat petani Buton Selatan masih memiliki semangat untuk kembali bertani, hanya saja kendala utama petani adalah alat modern yang dapat mengolah lahan pertanian dengan efektif dan tidak memakan waktu lama
“Jika dulu, petani kita mengolah lahan pertaniannya satu hektar saja dengan alat manual itu memakan waktu berminggu-minggu bahkan bulanan, hasil produksi juga tidak memuaskan. Ini yang membuat petani meninggalkan lahannya. Tetapi dengan menggunakan mesin traktor akan memperpendek waktu penyiapan lahan dan efektif dapat memberikan hasil produksi yang melimpah,” tutur Rais penuh semangat
Ditambahkannya, di Busel potensi wilayah pertanian hanya terdapat di dua wilayah, Kecamatan Batauga dan Sampolawa. Maka untuk mempercepat laju pengolahan pertanian di dua kecamatan, pihaknya akan meminta ke pemerintah pusat untuk memberikan satu buat traktor lagi, sehingga mobilisasi traktor lebih efektif
“Tahun depan kita akan meminta lagi, sehingga pembagiannya satu traktor untuk Kecamatan Batauga dan satunya untuk Sampolawa . Ini untuk mempercepat laju pengolahan pertanian didua kecamatan itu. Mimpi saya, kedepan Buton Selatan dapat menjadi daerah menyuplai kebutuhan pangan di Kota Baubau, kelebihan Buton Selatan adalah jarak ke lokasi pemasaran lebih dekat dibanding daerah lain penyuplai kebutuhan pangan,” tukasnya (*)