Peliput: Darson
BURANGA, BP –Pemerintah daerah (Pemda) Buton Utara (Butur) diharapkan dapat memberikan solusi kepada para petani bawang merah setempat yang sulit memasarkan hasil panennya. Rusaknya jalanan, menjadi kendala utama memasarkan hasil panennya di pasar-pasar tradisional.
Ialah para petani bawang merah dari dari Kecamatan Wakorumba Utara (Wakorut) yang hasil panennya cukup melimpah. Dimana, hasilnya bisa mencapai 2 ton.
Salah seorang petani bawang merah dari Wakorut, La Dirman mengungkapkan, petani bawang merah mengeluhkan kondisi jalan rusak berimbas terhadap sulitnya petani mendagangkan hasil pertaniannya.
“Lahan pertanian kami di daerah trans SP 1 Wakorut kurang lebih sekitar 2 kilo meter masuk ke dalam. Ruas jalannya sulit dilintasi kendaraan roda empat. Sehingga hasil pertanian bawang merah tak bisa dipasarkan dibawa ke pasar untuk dijual,” akunya Dirman, Rabu (22/11) ditemui di Ereke.
Persoalan sulitnya petani memasarkan hasil pertaniannya telah disampaikan ke Dinas Perdagangan dan Perindustrian. Namun, hingga kini belum memberikan jalan ke luar.
“Bawang kami hanya didagangkan kepada tetangga. Sebanyak kurang lebih dua ton belum terjual,” sedinya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Butur ditemui di ruang kerjanya, As Sabran tak membantah, ada petani yang kesulitan memasarkan hasil pertaniannya. Terkait solusi, Mantan Sekretaris Dishub itu akan menampung, bawang petani untuk dipasarkan ke Kendari.
“Kedala pemasaran karena persoalan ruas jalan yang rusak. Sehingg sulit dipasarkan. Saya akan berkoordinasi dengan Dinas PU terkait pembenahan jalan itu,” ujarnya. (*)

