Peliput: Gustam Editor: Zaman Adha

BAUBAU, BP – Gema falsafat sara patanguna dalam disertasi Walikota Baubau Dr H AS Tamrin MH yang dirangkum menjadi PO5 kini semakin booming. Program Pascasarjana Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tertarik untuk melakukan pengkajian.

Direktur Program Pascasarjana IPDN Dr Sampara Lukman MA saat menyambangi Kota Baubau beberapa waktu lalu mengatakan, pihaknya berupaya menghimpun semua model kepemimpinan yang berdasarkan budaya lokal. Sebagai tahap awal, Program Pasca Sarjana IPDN memulainya dengan mengkaji budaya Buton.

“Hasil dari penelitian ini, akan kita presentasikan dalam forum internasional,” katanya.

Sampara berharap, kajian tersebut akan menjadi rujukan dalam perkembangan ilmu pengetahuan, serta mampu merubah moral masyarakat. Terlebih falsafah PO5 mengandung nilai-nilai luhur masa lalu dari tanah Buton.

“Karena ada kecenderungan moral masyarakat telah mengalami degradasi. Maka untuk meluruskan itu semua perlu ada nilai-nilai budaya yang menjadi patokan kita,” terangnya.

Walikota Baubau AS Tamrin mengungkapkan, kearifan lokal dan budaya merupakan aset daerah yang perlu dilestarikan. Dikatakannya, perlu penelitian mendalam dalam mengkaji falsafah sara patanguna.

“Banyak sekali budaya Buton ini, ada benteng, tarian-tarian dan falsafah sara patanguna. Dan tidak gampang mengkaji sara patanguna ini, perlu pemikiran mendalam,” ungkapnya.

Kepala Balitbang Kota Baubau Mustafa Zain menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk memberi dasar pemerintahan Kota Baubau yang berlandaskan falsafah sara patanguna. “Untuk itu, kami coba mengkaji bagaimana penerapan nilai-nilai PO5 ini di dalam masyarakat,” pungkasnya. (*)