F04.3 Rapat Koordinasi dewan Ketahanan Pangan di ruang rapat kantor Bupati BuselRapat Koordinasi dewan Ketahanan Pangan di ruang rapat kantor Bupati Busel

Peliput : Amirul

BATAUGA, BP – Kondisi ketersediaan pangan bagi masyarakat Buton Selatan dalam keadaan rawan, sedikit saja tidak terdistribusi dengan baik kebutuhan pangan khususnya di tiga pulau diempat kecamatan, yakni Batuatas, Siompu, Siompu Barat dan Kadatua akan menimbulkan masalah

Hal itu berdasarkan hasil evaluasi tahunan Badan Ketahanan Pangan Kabupaten Buton Selatan dan terlihat dalam diagram tahunan ketersediaan pangan yang ditandai berwarna merah muda

Kepala Dinas Ketahan Pangan Sarifuddin Balumbi melalui Kepala Bidang Ketersediaan dan Kerawanan Pangan, Siriton Baidin mengatakan kondisi produksi beras Buton Selatan hanya 149 ton atau hitungan bersihnya hanya 86 ton, jika dibagi dengan jumlah perkapita Buton Selatan, setiap orang hanya mendapatkan 1,1 kilogram

“Kalau diambil perkapita nasional sesuai Bape as, kita masih minus,” kata Siriton Baidin saat ditemui di ruang rapat Kantor Bupati Busel dalam kegiatan rapat Koordinasi dewan Ketahanan Pangan dengan tema kemandirian pangan berbasis sumber daya lokal kita wujudkan kab Busel sebagai pusat pertumbuhan baru, belum lama ini

Dikatakannya, produksi ubi kayu, ubi jalan, telur, daging dan beberapa jenis pangan lainnya, Buton Selatan masih minus kecuali jagung terjadi surplus 2000 ton pertahun

“Memang kondisi ini harus dibenahi sehingga kita terbebas dari kondisi rawan ketersediaan pangan walaupun kita sebenarnya dekat dengan penyedia pangan yakni Kota Baubau,” katanya

Kondisi ketersediaan pangan yang rawan dan waspada adalah daerah kepulauan di empat kecamatan, apalagi kondisi cuaca ekstrim saat ini cukup menghambat distribusi pangan antar pulau
“Kalau daratan masih aman, yang rawan dan waspada itu Batuatas, Siompu, Siompu Barat dan Kadatua. Jika tersendat beberapa minggu saja distribusi pangan disana maka akan terjadi masalah. Makanya kami koordinasi dengan Dinas Perhubungan terkait distribusinya,” ujarnya

Menurutnya, ketersediaan pangan di Buton Selatan di wilayah kepulauan diketahui hanya memiliki sedikit toko dan warung yang menyediakan stok pangan, jika terjadi masalah akses maka menimbulkan masalah

“Salah satu indikatornya terjadi rawan ketersediaan pangan adalah pendistribusiannya. Disetiap desa itu dikalkukasi 11 ton perbulan distribusi kebutuhan pangan dan hanya untuk beberapa minggu” ucapnya

Ditambahkannya, dengan rapat koordinasi ketahanan pangan yang dihadiri Bulog, Dinas Petanian, Dinas Perhubungan dan stakhordel dilakukan untuk mengevaluasi dan mencari solusi untuk ketersediaan pangan ditahun-tahun berikutnya di Buton Selatan. “Ini untuk membenahi semua aspek yang ada, sehingga ditahun mendatang kondisi ketersediaan pangan Busel dalam kondisi aman,” tukasnya

Visited 1 times, 1 visit(s) today