F.3.1 Bupati Butur Abu Hasan memberikan sambutan pada acara Program Inovasi Desa Bursa Inovasi Desa. Bupati Butur Abu Hasan memberikan sambutan pada acara Program Inovasi Desa Bursa Inovasi Desa.

Peliput: Darson

BURANGA, BP – Pemerintah Kabupaten Buton Utara (Butur) melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) setempat, Kamis, 28 Desember 2017, menggelar Program Inovasi Desa “Bursa Inovasi Desa” bertempat di Aula Bappeda Butur.

Acara inovasi desa ini dibuka langsung oleh Bupati Butur Abu Hasan ditandai dengan pemukulan gong sebanyak lima kali.

Abu Hasan dalam sambutannya mengatakan, Bursa Inovasi Desa merupakan langkah strategis untuk penyebaran dan pertukaran inisiatif atau inovasi masyarakat yang berkembang di desa dalam wilayah Butur. Dikatakan, kegiatan itu merupakan bagian yang tak terpisahkan dari model pengelolaan inovasi di tingkat kabupaten.

“Tujuan Bursa Inovasi Desa ini untuk menjembatani kebutuhan pemerintahan desa akan solusi bagi penyelesaian masalah, serta inisiatif atau alternatif kegiatan pembangunan desa dalam rangka penggunaaan dana desa yang lebih efektif dan inovatif,” katanya.

Selain itu, terang dia Bursa Inovasi Desa dapat menertibkan penggunaan dana desa. Dengan tertibnya pengelolaan dana desa, maka dapat melahirkan program yang kreatif dan inovatif.

“Kita mau penggunaan dana desa lebih inovatiflah kedepan, untuk mencapai desa yang lebih mandiri. Suatu saat jika desa sudah bisa mandiri kan lebih baik lagi,” tegasnya.

Ia berharap semua kepala desa untuk menkosentrasikan diri pada hal-hal yang spesial, esensial, hal-hal yang dirasakan masyarakat. Dimana, terus memetingkan kepntingan publik, daripada kepentingan pribadi.

“Laksanakan program prioritas. Ini yang perlu dievaluasi, jangan ada program yang dikecil-kecilkan. Karena Era sekarang ini dibutuhkan kreativitas dan inovasi. Niatnya untuk mensejahterakan masyarakat,” imbuhnya.

Dikesempatan itu pula, orang nomor satu di Butur ini kembali mengingatkan kepada seluruh kepala desa dan perangkatnya untuk selalu memanfaatkan sumber daya manusia yang ada di desanya. Begitupun dengan kegiatan atau program-program di desa, seharusnya padat karya atau swakelola kepada masyarakat.

“Jangan selalu pihak ketigakan program di desa, jangan orang lipu kerja pekerjaan di Kulisusu Barat. Manfaatkan masyarakat setempat. Itu padat karya. Namanya saja padat karya, berarti warga disitu yang harus kerja. Ini juga supaya uang berputar di desa itu,” terangnya.

Pada acara pembukaan Bursa Inovasi Desa ini, diikuti puluhan kepala desa se Butur beserta perangkatnya, para camat dan beberapa pimpinan organisasi perangkat daerah lingkup Butur. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today