F04.2 Bupati dan Wakil Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat menghadiri kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad sekaligus Doa dan Istigosah bersama di Lapangan LakaradaBupati dan Wakil Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat menghadiri kegiatan peringatan Maulid Nabi Muhammad, sekaligus Doa dan Istigosah bersama di Lapangan Lakarada

Peliput : Amirul

BATAUGA,BP – Menyambut pergantian tahun 2017 ke tahun 2018 Pemerintah Kabupaten Buton Selatan menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1439 H sekaligus doa bersama dan Istigosah akbar, di Lapangan Lakarada, Jumat (29/12)

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Busel H Muhammad Saleh S.Ag dalam sambutannya mengatakan kegiatan memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW serta dirangkaikan dengan doa dan istogosah akbar jelang menyambut pergantian tahun 2017 ke 2018 adalah untuk mereflesikan dua hal, yakni mereflesikan makna kelahiran Nabi Muhammad SAW dan yang kedua mereflesikan setahun kehidupan yang akan tinggalkan sebelum memasuki tahun 2018

“Memasuki tahun 2018 tentu umur kita akan berkurang satu tahun, karena saat lahir kita sudah membuat perjanjian kontrak dengan Allah SWT jadj kita harus memanfaatkan sisa umur kita untuk mengisinya dengan kebaikan-kebaikan,” tutur Muhammad Saleh

Lanjutnya, Kementerian Agama memberikan apresiasi kepada Bupati dan Wakil Bupati Buton Selatan Agus Feisal dan H La Ode Arusani yang telah melakukan kegiatan relegius ini

” semoga kegiatan seperti ini dapat dilestarikan dan dikembangkan ditahun-tahun mendatang serta mudah-mudahkan kita mendapat berkah dan manfaatnya. Amin,” tukasnya

Sementara Bupati Buton Agus Feisal Hidayat dalam sambutannya mengatakan mendengarkan lantunan ayat-ayat suci seperti membagi rasa air dipadang pasir atau laksana tetasan embun yang membasahi dahaga.

“Kegiatan doa bersama dan istigosah ditahun-tahun mendatang, kita akan tingkatkan, mengisinya dengan kegiatan yang religius. Ini untuk menebalkan keimanan kita,” ucapnya

Lanjutnya, kegiatan menyambut pergantian tahun baru dark 2017 ke tahun 2018, Pemkab Busel akan mengisinya dengan kegiatan religius, bukan mengisinya dengan kemeriahan kembang api. Berbeda dengan hari ulang tahun Busel yang mesti diakadakan dengan meriah karena kegiatan itu adalah pesta masyarakat sekaligus ajang kritik dari masyarakat atas kekurangan kinerja pemerintah selama setahun
“Kalau hari ulang tahun Busel memang harus meriah, itu juga sebagai ajanh kritik, Pemerintah daerah menyiapkan kotak-kotak saran setiap instansi, berbeda dengan menyambut pergantian tahun yang harus diisi dengan kegiatan religius,” tuturnya

Ditambahkannya, mengisi kegiatan religius diakhir tahun untuk mereflesikan kekurangan dan kealpaan yang dilakukan dalam setahun perjalana hidup agar ditahun berikutnya dapat diperbaiki dan memberikan manfaat baik untuk individu, keluarga, masyarakat dan negara

“Intropeksi diri apa yang sudah dilakukan dan apa yang belum dilakukan, saya berharap bersama wakil saya untuk didoakan untuk diberi kesehatan agar dimasa mendatang kami bisa membangun negeri yang kami cintau ini agar sejajar dengan dasrah lain yang lebih maju,” tukasnya (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today