Peliput: Duriani
WAKATOBI, BP – Bakal Calon (Balon) Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rusda Mahmud, mengungkapkan jika niat suci maju mencalonkan diri sebagai balon Gubernur Sultra didasari atas prinsip jika dirinya lebih layak meskipun ada sebagian teman dekatnya menginginkan untuk menjadi orang nomor wahid di Sultra.
“Saya maju untuk mencalonkan diri sebagai Gubernur Sultra atas kemauan sebagian teman-teman. Disamping itu juga saya pun menganggap bahwa saya lebih baik dari teman-teman,” ungkapnya saat ditanyai alasan untuk menjadi calon Gubernur Sultra, usai pengukuhan tim kerja pasangan Rusda Mahmud – LM Sjafei Kahar di Wangi-Wangi beberapa waktu lalu.
Kata Rusda Mahmud, dalam ajang kontestasi Pilgub Sultra 2018 ini dirinya mempersilahkan masyarakat Sultra untuk menelusuri rekam jejaknya selama menjabat Bupati Kolaka UUtara dua periode. Pasalnya, untuk menjanjikan maupun memberikan komitmen kepada masyarakat akan lebih bernilai jika melihat rekam jejaknya.
“Kalau memberikan janji atau berkomitmen dengan masyarakat itu gampang ditarik. Tapi kalau melihat rekam jejak saya semasa menjadi Bupati Kolaka Utara dua periode maka masyarakat akan menemukan jawabannya. Jadi saya persilahkan masyarakat untuk menelusuri rekam jejak saya termasuk calon lainnya,” katanya.
Ditanyai pula terkait pilihannya menjadikan LM Sjafei Kahar sebagai pendampingnya, Rusda Mahmud, mengatakan LM Sjafei Kahar memiliki hal yang sama seperti dirinya dimana punya rekam jejak yang jelas dan berhasil. Termasuk penentuan calon Gubernur dan Wakilnya, LM Sjafei Kahar tetap pada komitmen dan punya integritas yang tinggi.
“Semua calon pernah menjadi kepala daerah hingga dua periode. Saya memilih LM Sjafei Kahar menjadi pendamping karena saya melihat rekam jejaknya selama menjabat dua periode. Dan kita tidak saling ngotot untuk menjadi 01 namun ditentukan dari hasil survey. Karena kedaulatan ditangan rakyat, survey itu kan pilihan rakyat. Disitulah komitmen LM Sjafei Kahar mengikuti hasil survey,” kenang Rusda Mahmud.
Untuk pengukuhan tim kerja pemenangan, Rusda Mahmud menjelaskan jika sejauh ini baru di Kabupaten Wakatobi. Selebihnya akan mengikut sesuai jadwal. Kabupaten Wakatobi diprioritaskan dalam pembentukkan tim kerja karena Rusda Mahmud sangat terpesona dengan kondisi geografisnya. “Tim kerja baru Wakatobi yang terbentuk, karena saya sangat suka Wakatobi terutamanya pariwisatanya. Daerah lainnya akan menyusul,” jelasnya.
Rusda Mahmud, memberikan signal jika dirinya bersama LM Sjafei Kahar mendapat amanah rakyat Sultra. Maka dua tahun masa pemerintahan pertama akan memprioritaskan pembangunan infrastruktur jalan raya. Karena infrastruktur jalan merupakan sarana menciptakan kesejahteraan rakyat.
“Saya punya angan-angan dan akan saya buktikan angan-angan itu setelah terpilih nantinya. Dua tahun pertama pemerintahan saya jika terpilih untuk prioritaskan infrastruktur jalan. Karena kendalanya masyarakat Sultra dalam mengungkut hasil-hasil kebun dan pergi sekolah itu terkendala jalan,” umbar Rusda Mahmud.
Sementara itu Wa Ode Nurhayati atau lebih akrab disapa (WON) menuturkan jika dukungannya terhadap pasangan Rusda Mahmud – LM Sjafei Kahar karena pasangan itu memiliki integritas tinggi dan memiliki komitmen yang sama dengan seluruh generasi muda di Kepulauan Buton (Kepton). Serta dapat menempatkan diri ditengah-tengah masyarakat.
“Yang paling subtansi kenapa saya mendukung pasangan Rusda – Sjafei karena seperti dambaan seluruh masyarakat Kepton adalah lahirnya provinsi baru di wilayah sultra yakni pemekaran provinsi Kepton. Dan pasangan ini punya komitmen yang dibuktikan dengan ditandatanganinya pakta integritas. Pasangan ini juga dapat menempatkan diri sebagai orang tua didepan anak-anak dan tidak menjadikan anak-anak sebagai kompetitornya,” ujar WON
Lahirnya provinsi baru di wilayah Sultra seperti Kepton lanjut WON, merupakan hajat pemerintah pusat terkait lahirnya provinsi-provinsi yang anggarannya berbasis kepulauan. “Ini semata-mata untuk agenda pemerataan kesejahteraan sekaligus menjemput hajat pemerintah pusat terkait lahirnya provinsi-provinsi yang anggaran berbasis kepulauan,” lanjut Wa Ode Nurhayati.
“Saya juga punya mimpi yang sama dengan seluruh generasi kepulauan untuk melahirkan itu. Sehingga tugas saya mulai saat ini adalah mengenalkan pasangan ini kepada keluarga saya dan seluruh masyarakat Wakatobi,” tutup mantan anggota DPR RI dari daerah pemilihan (Dapil) Sultra tersebut. (*)

