F10.5 La Mali baju merah saat memperlihatkan beberapa hasil kerajinan tradisionalnyaLa Mali (baju merah) saat memperlihatkan beberapa hasil kerajinan tradisionalnya

Belum Disentuh Pemerintah

Peliput: Ujang Barakati

BAUBAU, BP – Salah satu warga Gonda Baru La Mali tetap melestarikan beberapa peralatan tradisional. Meski di tengah modernisasi, La Mali dengan tangannya tetap membuat peralatan yang sudah menjadi tradisi turun temurun.
Hasil karyanya mulai dari alat rumah tangga hingga alat musik seperti lesung, gambus, gasing, talenan, dayung, dan beberapa kerajinan lain yang masih dibuat dengan cara manual.

La Mali saat ditemui di tempat kerjanya, Minggu (28/01) mengungkapkan, keinginannya membuat alat-alat tradisional bertujuan agar generasi muda tetap bisa melihat alat-alat yang digunakan para leluhur. Sehingga tidak hanya menjadi dongeng.

“Biar generasi tahu, bukan hanya cerita kalau di zaman dulu ada yang namanya suling, lesung,” tutur La Mali.

Lanjutnya, proses pembuatan alat-alat tradisional yang ditekuninya sejak setahun terakhir. Proses pembuatannya pun belum menggunakan mesin moderen, masih menggunakan peralatan seadanya seperti pahat dan martil kayu.

La Mali menambahkan, proses pembuatan satu kerajinan membutuhkan waktu yang cukup lama. Misalnya, pembuatan satu alat musik membutuhkan waktu empat sampai lima hari.

Hingga saat ini, tempat usahanya yang terletak di pinggir jalan poros Baubau-Pasarwajo ini belum mendapat perhatian dari Pemerintah Kota Baubau.

“Belum ada bantuan dari pemerintah, semua masih saya lakukan dengan cara tradisional,” tutupnya.

(#)

Visited 1 times, 1 visit(s) today