F.4.1 Bupati dan Wabup Busel Agus Feisal Hidayat dan La Ode Arusani didampingi Ketua DPRD Busel La Usman Amsa disambut tari mangaru di lokasi kegiatan fes Bupati dan Wabup Busel Agus Feisal Hidayat dan La Ode Arusani didampingi Ketua DPRD Busel La Usman Amsa disambut tari mangaru di lokasi kegiatan fes

Peliput : Amirul
BATAUGA,BP-Bupati Buton Selatan Agus Feisal Hidayat mengapresiasi kegiatan festival wisata pindokoa dan kuliner khas Wapulaka yang diadakan oleh lapisan masyarakat dari empat desa di Kecamatan Sampolawa, yakni Desa Tira, Bahari I,II dan III

“Kegiatan ini merupakan khazana budaya masyarakat yang harus dilestarikan terus menerus, sebagai pemerintah kita sangat mengapresiasi ini,” kata Bupati Busel Agus Feisal Hidayat dilokasi kegiatan di Desa Bahari III, Minggu (4/2)

Menurutnya, kegiatan wisata pindokoa atau menangkap ikan beramai-ramai oleh warga dengan menggunakan tombak dan parang disaat air laut sedang surut di pesisir Wapulaka merupakan warisan budaya yang memiliki esensi dimana hubungan manusia dengan alam yang harmonis

“Esensi warisan budaya lokal ini harus digali, karena ada disitu ada nilai-nilai kearifan yang luhur oleh pendahulu kita,” ucapnya

Kedepan, kata Agus Feisal, festival wisata pindokoa akan dipoles dan dikelola oleh pemerintah Busel melalui SKPD terkait sehingga berdampak pada kunjungan wisata baik lokal maupun mancanegara

“Kita akan upayakan kegiatan khas budaya Buton Selatan akan dikembangkan lagi ditahun-tahun mendatang sehingga mendapat perhatian publik untuk datang ke Busel guna menyaksikan khasana budaya kearifal lokal pendahulu kita yang hingga saat ini masih dilakukan,” tukasnya

Sementara Camat Sampolawa La Kali S.Pd mengatakan kegiatan festival wisata pindokoa baru mulai dilakukan tahun ini, namun sebelumnya proses pindokoa atau menangkap ikan menggunakan tombak dan parang disaat air laut surut telah dilakukan oleh pendahulu Wapulaka

“Ini momentum untuk warisan budaya lampau (Pindokoa) yang masih melekat dalam diri masayarakat Wapulaka kembali diekspos, mudah-mudahan mendapat tanggapan positif bagi pemerintah daerah sehingga kegiatan warisan budaya leluhur ini terus lestari,” tuturnya

Camat Sampolawa asal Wapulaka ini berharap agar instansi yang terkait misalnya Dinas Pariwisata dan Dinas kebudayaan agar festival wisata pindokoa menjadi perhatian untuk dikembangkan ditahun-tahun mendatang dan terus menerus dilakukan

“Kegiatan wisata pindokoa yang dilakukan hari ini baru bermulaan, maka memang jika tidak begitu bagus karena kondisi cuaca tidak bersahabat, posisi air surut tidak sesuai harapan, yang semestinya dilakukan pada 13 sampai 15 malam bulan, bukan 18 malam bulan, kedepan ini diperbaiki, akan dipilih waktu-waktu yang tepat sehingga hasil tanggapan ikan akan melimpah dan keterlibatan masyarakat akan lebih baik,” tukasnya (*)

Visited 3 times, 1 visit(s) today