Peliput : Darson
BURANGA- Sebanyak,12 kepala desa di Kabupaten Buton Utara (Butur) berhasil terpedaya dengan iming-iming akan mendapatkan bantuan bedah rumah tak layak huni yang bakal dibagikan kepada warganya. Pelaku memperdaya korbannya dengan mengatasnamakan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman setempat.
Atas iming-iming tersebut, beberapa kepala desa menyetor uang pelicin.
Menanggapi hal itu, Kepala DInas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Butur, Armin mengharapkan kepada kepala desa untuk berhati-hati dan tidak mudah percaya kalau ada oknum yang mengatasnamakan Dinas Perumahan. Kemudian, oknum tersebut menjanjikan bantuan bedah rumah tak layak huni.
“Banyak kepala desa telah terpedaya. Sudah 12 Kades yang datang melapor. Penipu ini mengaku sebagai pegawai Dinas Perumahan kemudian menelfon kepala desa menyampaikan akan mendapatkan bantuan beda rumah. Jangan percaya itu,” harap Armin saat ditemui di kantornya, akhir pekan kemarin.
Berdasarkan laporan yang telah disampaikan, Armin mengungkapkan, oknum penipu itu meminta sejumlah uang pelicin. Padahal, dirinya sama sekali tidak pernah mengeluarkan perintah untuk memungut biaya atau iming-iming bedah rumah.
“Saya mengingatkan kepada kepala desa dan masyarakat jangan pecaya. Itu penipuan,” himbaunya.
Jika ingin mengetahui bantuan bedah rumah, sambung dia bisa langsung ke Dinas Perumahan. “Penipu ini sangat lihai, mengaku sebagai pegawai saya. Setelah saya croscek kepada bawahan saya tak pernah menelfon kepala desa menjanjikan bantuan bedah rumah,” akunya.
Sementara itu, Kepala Desa Eensumala, Kecamatan Bonegunu Samsul mengaku, uangnya sebesar Rp 1,5 juta raib akibat teperdaya janji bantuan bedah rumah.
“Saya dihubungi oknum yang mengaku dari pegawai dinas perhubungan. Saya menyesal mudah sekali percaya, langsung transfer sejumlah uang ke rekening. Tidak berpikir panjang, seperti dihipnotis,” ujarnya. (*)

