Peliput: Nelvida A
BAUBAU, BP- Kelurahan Palabusa merupakan salah satu wilayah kawasan pesisir pantai yang berada di Kota Baubau. Kebanyakan masyarakat disana berprofesi sebagai petani rumput laut dan petani mutiara baik dalam perusahaan maupun secara mandiri.
Salah seorang pengrajin yang tinggal di Kelurahan Palabusa Marcel saat ditemui wartawan Baubau Post, Sabtu (29/07) mengatakan masyarakat Palabusa membudidayakan mutiara mabe sudah sejak lama. Dimana dalam membudidayakan mutiara mabe berjangka waktu 5 sampai 6 bulan.
Namun sebelum sampai tahap pemanenan harus dilakukan terlebih dahulu proses penyuntikan ke mutiara mabe agar nantinya mutiara yang dihasilkan sesuai dengan umpan yang diberikan pada saat penyuntikan. Dan kebanyakan mutiara mabe yang dihasilkan setengah lingkaran.
” Kalau untuk di Palabusa ini banyak masyarakatnya yang menjadi petani rumput laut dan petani mutiara mabe dikarenakan kondisi laut yang sangat mendukung dalam memproduksi kedua hasil laut tersebut,” jelasnya.
Dalam membudidayakan mutiara mabe semua bagian dari mutiara tersebut dapat dimanfaatkan bahkan dagingnya dapat dikonsumsi atau dijual. Semua hasil mutiara tersebut biasanya dijual di Bali. Namun untuk sementara ini untuk menjualnya masih sangat sulit dikarenakan pandemi covid-19.
” Untuk sekarang ini masih sulit untuk berpergian dikarenakan kondisi pandemi covid-19 sehingga mutiara Mabe tersebut belum dapat di bawah ke Bali,” jelasnya.
baca juga: Kadispora Baubau La Ode Darussalam Pastikan Upacara HUT 17 Agustus 2021 Tetap Dilaksanakan
Salah seorang Petani Mutiara Mabe Palabusa Arif mengatakan pihaknya sangat mengharapkan adanya bantuan dari Pemerintah Kota Baubau untuk Petani Mutiara Mabe sehingga dapat terus berproduksi secara terus-menerus.
” Kami sangat mengharapkan adanya bantuan dari Pemerintah Kota Baubau untuk Petani Mutiara Mabe,” jelasnya. (#)
Comments are closed.