Laporan: Prasetyo M
Meskipun masih di masa pandemic covid-19 dan ditengah keterbasan yang dimiliki dalam melaksanakan pembangunan , namun Pemkot Baubau akan terus menggenjot investasi dalam rangka memacu pertumbuhan ekonomi.

Hal ini diungkapkan Plt Kadis DPM PTSP Kota Baubau Suarmawati, S. Si, M.Si pada seminar akhir penyusunan dokumen rencana umum penanaman modal Kota Baubau tahun anggaran 2021 di hotel Mira Baubau Senin (30/8/2021).
Menurut Suarmawati, berbicara tentang investasi di Kota Baubau tentunya tidak terlepas dari karateristik wilayah dan peran Kota Baubau dalam posisinya sebagai penghubung Kawasan Indonesia barat dan Indonesia Timur. Kondisi ini membuat Kota Baubau sejak dahulu hingga sekarang terkenal sebagai kota perdagangan dan jasa. Dalam kurun waktu 6 (enam) terakhir yakni tahun 2015 dan tahun 2020, nilai investasi di Kota Baubau mengalami fluktuasi yang disebabkan banyak faktor. Dan nilai investasi terbesar dicapai pada tahun 2018 yakni sebesar 1.401.000.550.902 lalu menurun pada tahun 2019 dan meningkat lagi pada tahun 2019 sebesar Rp 1.149.218.415.326. Dari data ini, sektor kontruksi dan perdagangan serta jasa selalu menempati urutan pertama. Di sisi lain pandemic covid-19 yang sedang melanda seluruh dunia juga ikut mempengaruhi iklim investasi di Kota Baubau. Hal ini dapat terlihat dari lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan cukup drastis seperti sektor informasi dan komunikasin sebagai dampaik dari kebijakan Work From Home (WFH). Sedangkan sektor lain seperti pertambangan, industri pengolahan. Kontruksi, perdagangan, transportasi dan pergudangan, akomodasi dan makan minum serta jasa perusahaan justru seluruhnya mengalami perlambatan bahkan pertumbuhannya bernilai minus.
Dikatakan Suarmawati, Pemkot Baubau melalui DPM PTSP Kota Baubau sejak tahun 2018 dari aspek pelayanan dan kemudahan dalam mendapatkan perizinan telah menerapkan aplikasi online Single Submission (OSS) yang merupakan program nasional dan bertujuan untuk memberikan kemudahan berusaha. Lalu kemudian pada tahun 2020 yang lalu juga diluncurkan Aplikasi Cerdas Layanan Perizinan Terpadu Untuk Publik (SICANTIK) yang juga bertujuan memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.”Ke depan kami berharap kedua aplikasi ini dapat terintegrasi sehingga dapat menunjang iklim investasi di Kota Baubau yang semakin kondusif,”katanya.
Terkait Rencana Umum Penanaman Modal (RUPM) Kota Baubau, Suarmawati yang juga Kadis PP dan KB Kota Baubau ini mengakui, merupakan dokumen perencanaan modal yang disusun dengan memperhatikan karateristik wilayah Kota Baubau serta sejalan dengan kebijakan penanaman modal Provinsi Sulawesi Tenggara dan RUPM nasional. Dokumen ini telah melewati beberapa kajian dengan berbagai metodologi dan telah melahirkan rekomendasi sektor unggulan Kota Baubau yakni kontruksi, perdagangan dan jasa serta pariwisata. Selain itu, dokumen ini disusun dengan mengacu kapada 7 (tujuh) kebijakan investasi nasional yakni pertama, perbaikan iklim investasi. Kedua, persebaran penanaman modal. Ketiga, pengembangan pangan, infrastruktur, energi, perdagangan dan jasa serta pariwisata. Keempat, penanaman modal berwawasan lingkungan. Kelima, pemberdayaan UMKM. Keenam, pemberian fasilitas dan ketujuh, promosi penanaman modal.(**)

Comments are closed.