
Peliput: Prasetio M
BAUBAU, BP- Didampingi oleh dosen, mahasiswa Universitas Haluoleo (UHO) Kendari melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik, dengan cara memberikan Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada masyarakat Kelurahan Gonda Baru, mengenai cara mengelolah kue dengan bahan panganan lokal. Program yang mengusung tema ” Peningkatan Pendapatan Masyarakat Pelaku UMKM Kelurahan Gonda Baru melalui penguatan manajemen usaha dan strategi pemsaran berbasis teknologi” dan dilaksanakan selama 30 hari hingga tanggal 10 September 2021 nanti.

Melalui program tersebut ada tiga hal utama yang dilakukan oleh para mahasiswa, yaitu Sosialisasi 5 M dan Peningkatan imun tubuh pada sabtu (28/08), Bimtek Olahan Kue Berbahan Pangan Lokal pada Minggu (29/08) dan Pelatihan digital marketing yang berlangsung pada Selasa (31/08).

Ketua tim pengabdian masyarakat dosen UHO Dr Nanik Hindaryatiningsih, SE, M.Si Kelurahan Gonda Baru mengatakan, Kecamatan Sorawolio dikenal sebagai kawasan pertanian dan holtikultura dengan kondisi lahan yang cukup subur. Tanaman singkong merupakan salah satu hasil pertaniannya yang cukup terkenal.
” Singkong yang sehari-harinya oleh masyarakat Gonda baru hanya dikonsumsi sebagai makanan camilan rebusan atau gorengan pendamping teh dan kopi, kini oleh mahasiswa UHO disulap menjadi makanan bernilai ekonomi yang dapat mendatangkan pendapatan keluarga, lebih-lebih ini kondisi pandemi jadi harus berkreatif agar pandemi tidak semata-mata untuk diratapi, melainkan sebagai peluang untuk produktif,” ujar Dr Nanik Hindaryatiningsih.
Dikatakan, dirinya bersama para dosen UHO yakni, Dra. Erni Harjaty, M.Hum, Asriani Mulia Basri, S.E., M.M, La Ode Safarudin, S.Pd., M.Si, La Harjo Prawiro, S.Pd., M.M dan mahasiswa KKN tematik mengajarkan masyarakat membuat brownis coklat rasa singkong. Sebanyak 30 masyarakat Gonda Baru dilatih selama dua hari.
” Pertama masyarakat diberi edukasi membuat olahan pangan berbahan lokal, selain harganya murah juga sehat karena merupakan tanaman organik yang diolah menjadi produk bernilai jual tinggi. Brownis rasa singkong ini merupakan perwujudan gabungan pemikiran yang memadukan berpikir tradisional berwawasan global. Kalau singkong masyarakat sasaran adalah masyarakat dewasa dan manula, sedangkan kaum mileneal dan perkotaan menyukai pangan lokal tapi rasa modern,” ungkapnya.
Lanjut, pihaknya juga mengajarkan tentang kemasan yang aman dengan wadah tertutup, sehingga olahan ini memiliki nilai kelayakan untuk dipasarkan didalam maupun diluar Kota Baubau. Tidak hanya itu, strategi pemasaran berbasis teknologi informasi juga dibahas, yang mana pemasaran dengan cara tersebut dinilai aman dan murah untuk mengembangkan usaha yang sentral poinnya adalah peningkatan pendapatan keluarga.
baca juga: Pemkot Baubau Gelar Bimtek Master Plan Smat City Tahap I
“Saya kira ini produk yang layak masuk supermarket hippermart lippo dan alfa midi, ujarnya. Lebih lanjut Nanik berharap semoga pelatihan ini bermanfaat bagi masyarakat yang saat ini kesulitan ekonomi karena pandemi,” tutupnya. (*)

Comments are closed.