03

Laporan: Ardi Toris

BAUBAU, BP- Pelajar SMPN 1 Baubau Wahyu Mutalib (14), Warga Batulo (Sekarang Tinggak di BTN Palagimata-red), Kota Baubau mengalami kecelakaan lalulintas (Lakalantas) hingga membuatnya meninggal di tempat dibilangan jalan Wanggangga, tepatnya depan pangkalan minyak tanah, Jumat (13/05/2022). Peristiwa ini terekam CCTV dan menjadi viral.

03
Pelajar SMPN 1 Baubau WM mengalami kecelakaan maut

Bocah yang masih berusia 14 tahun itu mengenderai motor Yamaha Aerox berwarna hitam dengan nomor polisi DT 4248CC menyenggol bagian belakang mobil tangky berkapasitas 5000 liter yang berisi solar dengan nomor polisi B 9540 SFU yang dikendarai Taufiq Tubeki (35) yang berlamat Bone-bone.

Kasat Lantas Polres Baubau Iptu Jajat Sudrajat melalui Kanit Lakalantas Aiptu I Wayan Susila SH menjelaskan kronologis kecelakaan maut berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP) yaitu bermula ketika motor yang dikendarai Wahyu Mutalib (WM) melaju dari arah yang sama dengan mobil tangky pengangkut solar yaitu dari arah RMB menju Bone-bone.

WhatsApp Image 2022 05 20 at 10.50.54
Kanit Lakalantas Polres Baubau I Wayan Susila SH

“Pengemudi motor hendak melambung dan akhirnya menyenggol bagian belakang mobil tangki. Motor tersebut jatuh dan korban WM mengenai mobil berwarna kuning yang sementara parkir. Setelahb itu korban WM terlempar ke tengah jalan, akhirnya WM terlindas ban kanan belakang mobil tangky dan langsung meninggal dunia di TKP,” jelas I Wayan Susila, Jumat (20/05/2022)

WhatsApp Image 2022 05 20 at 10.49.58
Mobil Tangy yang menggilas almarhum WM

Pengemudi mobil tangky Taufik Tubeki (TT) mengetahui kalau mobilnya baru saja bersentuhan dengan motor, lanjut I Wayan Susila, langsung mengamankan diri ke Kantor Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Baubau melaporkan kejadian tersebut sekaligus untuk menjaga hal-hal yang tidak diinginkan.

“Jadi ini bukan kecelakaan lalulintas tunggal tapi kecelakaan ganda karena terjadi persinggungan antara motor dan mobil tangky,” ucap I Wayan Susila.

01
Tanda Pengenal WM

Usai mengalami kecelakaan, WM lalu dibawah ke RSUD Palagimata dengan mobil open cup dengan kondisi luka robek pada bagian samping perutnya. orang tua korban dan tetangga dekat yang datang melihat kaget dan meninggalkan duka yang mendalam melihat kejadian itu. Bahkan ibu Korban dikabarkan sempat depresi karena tidak percaya kalau anak pertamanya itu telah meninggal dunia.

Dari cerita orangtuanya, WM sendiri usai melaksanakan sholat jumat di Masjid Jabal Taqwa di BTN Palagimata, pergi mengendarai motor dengan tujuan ingin mengambil perlengkapan asesoris baju yang akan dikenakan untuk mengikuti lomba marching band tingkat SMP yang digelar Pemkot Baubau keesokan harinya. WM merupakan salah satu porsonel marching band yang diutus sekolahnya SMPN 1 Baubau dalam lomba itu. Namun sehari sebelum mengikuti lomba, WM mengalami kecelakaan maut.

Terkait dengan kedudukan hukum dari kasus kecelakaan maut itu, I Wayan Susula mengatakan pihaknya masih melakukan tahapan penyelidikan dan dalam waktu dekat akan melakukan gelar perkara untuk menentukan status hukumnya. Baik mobil tangky maupun motor milik WM saat ini disita oleh Satlantas Polres Baubau sebagai barang bukti.

04 4
Seorang siswa SMPN 1 Baubau memegang foto WM ketika lomaba parade marching band digelar

Atas kecelakan maut yang dialami WM, Kanit lakalantas I Wayan Susila memastikan ahli waris korban tetap akan mendapatkan santunan dari asuransi jasa Raharja.

“Kalau asuransi itu tidak memandang usia, apakah lakalantas itu masih dibawah umur atau tidak, yang jelas asuransi jasaraharja merupakan haknya sebagai ahli waris, tetap mendapatkan santunan,” tuturnya.

I Wayan juga mengungkapakn dari pihak pemilik kenderaan mobil tangky sudah melaksanakan kewajibannya yaitu dengan memberikan santunan kepada keluarga korban dan sudah berkomunikasi dengan baik pihak keluarga korban.

Atas peristiwa naas itu, upaya atau himbauan dari lantas khususnya unit dikyasa yang khusus membidangi itu sudah seringkali melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah agar tertib berlalulintas.

baca juga: Tim Puslitbang Polri Kunjungi Polres Baubau

“Anak-anak yangseharusnya memang belum bisa dan belum layak membawa kenderaan meski mendapat perhatian dari para orang tua karena karena tidak semua dibawah pengawasan kami. Kalau dari Polres Baubau sudah melakukan dan penindakan serta penegakan hukum dijalan. Bahkan dari unit patroli setiap hari sudah melakukan hal-hal seperti itu. Saya minta tolong orang tua awasilah anak-anak kita, Jadilah polisi diri sendiri,” tutupnya. (***)