Laporan: Ardi Toris
BUSEL, BP- Salah satu program Dinas Pendidikan Buton Selatan dalam memajukan dunian pendidikan di wilayah kerjanya tahun 2023 yaitu mengupayakan digitalisasi sekolah sudah berjalan 100 persen di sekolah pendidikan dasar khususnya ditingkat SD dan SMP.

Program itu disambut baik setiap sekolah di Busel begitu pula dengan SDN 1 Laompo. Kepala Sekolah SDN 1 Laompo Rosdiana SPd mengatakan program digitalisasi sekolah sebagaimana yang dicanangkan Dinas Pendidikan Busel sudah diterapkan di sekolahnya.
“Alhamdulillah, juga berkat kerjasa sama dengan Dinas Pendidikan dalam melatih guru-guru kami untuk menghadapi bagaimana digitalisasi ini dalam proses belajar mengajar, itu sudah berjalan,” tuturnya, ketika ditemui di ruang kerjanya akhir pekan lalu.

Demikian pula dengan siswa, lanjut Rosdiana, dalam menghadapi digitalisasi sekolah sudah dibiasakan melaksanakan salah satunya yang berbasis komputer itu, misalnya melakukan assemen seperti ulangan umum dan ulangan semester.
“Penerapan assesment di sekolah ini diterapkan pada kelas 4 hingga kelas 6. Dan di SDN 1 Laompo memang menerapkan pengembangan mata pelajaran informasi tekhnologi (IT). Sehaingga pada jam-jam tertentu siswa diperhadapkan dengan laptop dan kadang juga menggunakan android,” ungkapnya.
Rosdiana mengungkapkan pada tahun 2020 sekolahnya mendapatkan bantuan dari Dinas Pendidikan Busel sebanyak 20 unit Ipad dimana dananya bersumber dari DAK. Sedangkan pada tahun 2022 bangunan laboratorium komputernya sudah selesai didirikan.
Untuk instrumen berupa laptop, Ipad, atau pun komputer masih dirasa terbatas, Rosdiana mengatakan hal itu sudah bisa mendukung program digitalisasi sekolah.
baca juga: Kapolsek Sampolawa Berikan Hadiah Kepada Siswa-Siswi Pada Upacara Bendera
” Jadi Laptop, Ipad, dan komputer itu penting. Sarana laboratorium komputer juga sudah ada, kita tinggal memikirkan melengkapi isinya. Sekarang kita pakai dulu yang ada dan kita maksimalkan fungsinya. Karena di kurikulum merdeka ini salah satunya kita harus pahami sekebutuhan siswa lingkungan sekolah, dan apa maunya siswa,” tutur Rosdiana. (*)