F05.1 4

Laporan: Ardi Toris

BUSEL, BP- SDN 2 Busoa merupakan salah sekolah di Buton Selatan tergolong minim fasilitas. Meski demikian Kepala Sekolah SDN 2 Busoa Busel Sumarti SPd berupaya agar siswanya tetap bisa sejajar dengan sekolah lainnya.

F05.1 4
Kepsek SDN 2 Busoa Busel Sumarti SPd

Sumarti yang sejak 30 Januari 2020 ditugaskan di sekolah itu mengatakan sebelum memimpin sekolah dia sebelumnya bertugas di salah satu sekolah yang berada di Kecamatan Kadatua, Kabupaten Buton Selatan.

“Sebelumnya saya lewat-lewat saja di depan sekolah ini. Lalu ada niat saya seandainya diii… saya mengajar di sekolah ini supaya dekat dengan rumah saya. Akhirnya niat itu terlaksana dan saya pun bertugas di SD ini sejak 30 Januari 2020,” katanya, menceritakan kepada Baubau Post, ketika ditemui di Sekolahnya, Sabtu (25/02/2023).

Sumarti mengakui bahwa sejak hari pertama dia bertugas di SDN 2 Busoa, fasilitas yang ada dalam sekolah itu memang ada yang kurang dan masih banyak yang perlu dibenahi.

“Pelan-pelan saya benahi. Sebab kalau kita lihat jumlah siswa juga masih kurang. Jadi kalau kita mau tata ini sekolah kita butuh biaya. Tapi semua kita harus lakukan pelan-pelan,” tuturnya.

kepsek Sumarti mengungkapkan jumlah siswanya saat ini total berjumlah sedikitnya ada 100 orang dengan jumlah RKB ada 8. Sekolah itu belum memiliki gedung perpustakaan dan gedung UKS. Namun pada tahun 2022 sekolahnya sudah mendapatkan bantuan membangun gedung laboratorium sekolah.

“Jadi kita pelan-pelan membangun dan alhamdulilah sudah ada sedikit perubahan. Misalnya sebelum saya masuk mungkin kursi yang ada dalam ruang guru ini semuad ari kayu, sekarang sudah tidak lagi. Kondisi saat ini semua siswa masuk pagi, tidak ada yang saling aplaus karena ruangan masih cukup,” ungkapnya.

Saat ini, SDN 2 Busoa didukung oleh 9 tenaga pengajar termasuk kepala sekolah dan berstatus ASN. Sumarti mengungkapkan dalam satu tahun terakhir pihaknya hanya merekrut satu orang tenaga pengajar berstatus honorer.

“Tenaga honorer ini belum punya nomor guru tenaga kependidikan (NGTK). Jadi belum terdaftar di Dapodik sehingga tidak bisa gajinya kita ambilkan dari dana BOS tapi kita gaji dengan cara swadaya. Karena tiap hari dia datang di sekolah mengajar,” tuturnya.

Sejauh ini, SDN 2 Busoa belum menerapkan kurikulum merdeka. Sumarti mengatakan pihaknya belum memahami secara utuh mengenai kurikulum merdeka disebabkan pengawas baru satu kali memberikan sosialiasi. dan yang mengiukuti sosialisasi dan pelatihan itu hanya operator.

“Tapi kita kedepan akan menuju ke sana, melaksanakan kurikulum merdeka belajar. Dan ini akan menjadi salah satu program yang kami utamakan. Namun sekali lagi kita butuh arahan sehingga kami lebih paham dan bisa segera menerapkan kurikulum merdeka,” ucap Sumarti.

baca juga: Gedung Perpustakaan Rusak Parah, 3 RKB Atap Teras Bocor, Kepsek SDN 1 Laompo Busel Rosdiana Terus Suarakan Perbaikan Gedung

Selain itu, lanjut Sumarti, sekolah yang dipimpinnya juga belum lulus sekolah penggerak, meski pun dia sudah pernah mengikuti tes untuk menjadi sekolah penggerak, “Saya pernah ikut tesnya tapi belum lulus,” katanya singkat. (*)

By admin