F05.1 1

Laporan: Ardi Toris

BUSEL, BP- Kepala Sekolah SDN 2 Laompo Buton Selatan La Ode Abdin SPd mengungkapkan ketika pertama diangkat menjadi kepala sekolah tahun 2007, gedung yang ada di sekolah itu baru ada Rujab kepala sekolah dan dua ruang kelas belajar (RKB).

F05.1 1

“Padahal ketika itu anak yang bersekolah di SDN 2 Laompo sangat banyak sekali. Sehingga yang pertama saya pikirkan waktu itu adalah menambah ruangan belajar. Ini sudah lama kita programkan. Setelah itu saya menghubungi yang berkompeten dan akhirnya ruang belajar bertambah termasuk dengan perpustakaan,” kenang La Ode Abdin, ketika di wawancarai di sekolahnya.

Dia pun mengungkapkan ketika masih memiliki dua RKB, jumlah siswa yang mendaftar di sekolah itu mencapai 200-an orang. Seiring dengan perjalanan waktu di Laompo bertambah dua sekolah dasar yaitu SDN Lakambau (sebelumnya bernama SDN 3 Laompo-red) dan SDN 1 Laompo sehingga jumlah siswa pun terpecah.

nonton versi videonya:

“Kita sebenarnya sudah membagi wilayah, kalau siswa yang dari sini kearah selatan itu masuk di SDN 2 Lampo. Ke arah utara itu masuk di SDN 1 Laompo atau SDn Lakambau. Tapi sekarang sepertinya bebas saja. Meski pun demikian siswa yang bersekolah di SDN 2 Laompo saat ini rata-rata berada pada kisaran 130 orang yang ditunjang dengan tujuh ruang belajar,” tuturnya.

La Ode Abdin pun mencoba melakukan survei dengan bertanya langsung kepada orang tua yang menyekolakan anaknya di SDN 2 Laompo. “Dua tahun lalu ada orang tua siswa saya tanya, bu kenapa anaknya dikasih masuk di sekolah ini? terus dia jawab saya lihat diinternet sekolah ini sudah lengkap sarana prasaranya, ada musholanya dan ruang kelasnya banyak.

La Ode Abdin pun mengaku kalau dia memang sangat betah dengan SDN 2 Laompo karena disamping memiliki guru-guru yang sudah sehati dengannya juga di sekolah itu sudah memiliki ruang kepala sekolah yang sangat representatif.

“Kecuali ruang UKS yang berada satu lokal dengan ruang kepala sekolah masih mendapatkan penolakan dari tim pemeriksa. Makanya kami saat ini tetap merencanakan memasukan pembangunan ruang UKS dan Laboratorium,” lanjutnya.

Program priorotas untuk pembangunan fisik pada tahun 2023 ini, kata La Ode Abdin, pihaknya berharap apa yang menjadi usulannya untuk membangun ruang laboratorium, UKS dan jamban di SDN 2 Laompo bisa direalisasikan Dinas Pendidikan Busel.

“Tapi saya lihat yang terkafer tahun ini baru laboratorium dan UKS. Sementara untuk jamban tidak masuk.
Kalau ruang laboratorium itu harus masuk tahun ini karena kita sudah memiliki laptop sejak tahun 2020. Dimana selama ini laptop itu kita simpan saja dalam lemari, karena belum ada tempatnya,” jelasnya.

Selain itu ada pula program renovasi gedung sekolah seperti perbaikan atap dan palfon. “Untuk program ini sebenarnya ada tiga gedung yang kami usulkan untuk direnovasi yaitu di ruang pertemuan dan perpustakaan sekolah. Namun yang masuk dalam daftar rehab hanya perpustakaan sekolah untuk tahun ini,” tuturnya.

baca juga: Pj Bupati Busel La Ode Budiman Terima Nilai Kepatuhan Pelayanan Publik dari Ombudsman RI Perwakilan Sultra, Ada Penngkatan Kinerja di Banding Tahun 2022

Sebenarnya La Ode Abdin juga mengusulkan renovasi atap kantor sekolah dimana setiap tahun atapnya rusak hingga bocor. “Atap kantor sekolah ini tiap tahun kita ganti sebagian. Karena cepat rusak. Mungkin karena berada dibibir pantai hingga atapnya mudah berkarat. Kena hawa laut. Kalau rehab sebagian bisa kita ambilkan dari dana BOS. Tapi kalau rehab total, itu harus kita usulkan lewat dana alokasi khusus (DAK),” ucapnya. (*)

By admin