F9.1 Subardin Bau Subardin Bau

 

Peliput: Duriani

WAKATOBI, BP – Perhatian pemerintah pusat atas peningkatan dan pembenahan jaringan perpipaan serta sarana prasarana lainnya pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Wakatobi terus berlanjut dari tahun ke tahun.
Tahun 2018 ini, PDAM Kabupaten Wakatobi kembali mendapatkan bantuan puluhan milyar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yang melekat pada pagu anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RI.
Bantuan itu berupa penambahan sarana prasarana demi menunjang pengoperasian PDAM Wakatobi. Dengan bantuan itu, diharapkan bisa meminimalisir kendala yang dihadapi pihak PDAM dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat pelanggan.
Direktur Utama (Dirut) PDAM Kabupaten Wakatobi, Subardin Bau, mengungkapkan bantuan puluhan milyar dari pemerintah pusat tahun anggaran 2018 ini. Selain sarana prasarana lapangan, terdapat juga bantuan berupa rumah opersional (kantor).
“Tahun 2018 ini PDAM Wakatobi kembali mendapat bantuan pemerintah pusat sebanyak Rp 20 Milyar lebih. Seperti solar sell, rumah jaga, pipa transmisi untuk mengubungkan mata air ke bak penumpungan, resevoar kapasitas 300 kubik, pipa distribusi serta rumah operasional atau kantor PDAM,” ungkap Subardin Bau, di Wangi-Wangi Selasa (17/4/2018).
Selain itu juga lanjut Subardin Bau, PDAM Wakatobi mendapat bantuan pemerintah pusat untuk peningkatan PDAM unit pulau Binongko berupa pembangunan solar sell, pipa transmisi serta pompa. “Untuk pulau Binongko ini terpisah anggarannya dengan RP 20 Milyar. Namun ini ditangani satker provinsi. Dan dibawah pengawasan balai wilayah Sulawesi IV,” ucap Dirut PDAM Wakatobi.
Bukan hanya itu lagi, Subardin Bau, menambahkan terdapat juga bantuan pemerintah pusat berupa hibah air minum perkotaan. Dan program ini, tahun 2017 lalu PDAM Wakatobi ikut keciprat.
“Tahun ini ada juga hibah air minum perkotaan sebanyak 473 sambungan rumah (SR). Dan diperuntukan kepada masyarakat berpengahsilan rendah. Tahun lalu, program ini, PDAM Wakatobi mendapat 500 SR. Selain kita bangun jaringan, kita juga setiap saat mencoba memperjuangkan sambungan rumah,” ujar Subardin Bau.
Subardin Bau, berharap ketika program ini telah selesai proses pengerjaannya dan selanjutnya dioperasikan diharapkan bisa menekan kendala yang dihadapi PDAM Wakatobi dalam melakukan pelayanan kepada mmasyarakat. Pasalnya, selama ini masih banyak kekurangan yang dihadapi PDAM khususnya sarana prasarana.
“Kita berharap dengan bantuan ini secara perlahan bisa mengatasi kendala yang kita hadapi di lapangan. Semoga tahun depan (2019, red) PDAM Wakatobi bisa mendapatkan bantuan serupa sehingga PDAM Wakatobi tidak lagi mengalami gangguan dalam melakukan pengioperasian dan pelayanan,” harap Subardin Bau.
Untuk diketahui, PDAM Wakatobi dalam kurun beberapa tahun terakhir langganan mendapat bantuan pemerintah pusat. Bahkan tahun lalu (2017), PDAM Wakatobi mendapat bantuan sekitar Rp 20 Milyar. Namun proses pekerjaannya dilakukan satuan kerja (satker) provinsi Sultra. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today