F.1.0 A Diagram

Peliput : Prasetio M

F.1.0 Analisis Politik Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli
Analisis Politik Indo Barometer Hadi Suprapto Rusli

BAUBAU, BP – Lembaga survei Indobarometer (IB) pimpinan Muhammad Qodari merilis secara resmi hasil survei Pilkada Kota Baubau tahun 2018, Pilgub Sultra 2018 dan Pilpres 2019 yang dilakukannya untuk periode survei tanggal 1-7 Juni 2018 khusus untuk wilayah Kota Baubau.

Untuk Pilkada Kota Baubau, dalam konferensi persnya, salah satu direktur IB Hadi Suprapto Rusli mengungkapkan bahwa ketika diajukan pertanyaan terbuka, elektabilitas atau tingkat keterpilihan tertinggi ada pada pasangan nomor urut 2 Dr HAS Tamrin MH – La Ode Ahmad monianse sebesar 44,1 persen. Sementara urutan kedua ada pada pasangan Roslina Rahim – La Ode Yasin sebesar 14,9 persen, selanjutnya Yusran Fahim – Ahmad sebesar 8,4 persen, berikutnya Ibrahim – Ilyas 4,0 dan terakhir Pasangan Wa Ode Maasra Manarfa – Ikhsan Ismail sebesar 3,7 persen.

“Masih ada juga publik yang menyebutkan nama pasangan lain sebesar 5,4 persen dan tidak tahu atau tidak menjawab sebesar 19,6 persen untuk survei pada pertanyaan terbuka tersebut. Kenapa masih ada publik yang menyebut nama lain selain dari yang lima Paslon itu? artinya dalam survei terbuka itu masih ada pemilih yang tidak tau atau belum kenal dengan lima Paslon yang tarung di Pilkada Baubau 2018. Pertanyaan terbuka itu maksudnya surveyor tidak menyebutkan nama paslon ketika diajukan pertanyaan kepada pemilih, sehingga bisa saja mereka menyebut Paslon yang ada dalam ingatan mereka diluar Paslon yang lima,” jelas Hadi Suprapto, Minggu (17/06), di Hotel Galaxy Inn, ketika menggelar konferensi pers.

Indo Barometer (IB) juga melakukan survei dengan simulasi surat suara. Pada tahap ini, Hadi Suprapto mengungkapkan elektabilitas tertinggi lagi-lagi dimiliki Pasangan nomor urut 2 Dr HAS Tamrin MH – La Ode Ahmad Monianse sebesar 54,0 persen. Urutan selanjutnya Roslina Rahim – La Ode Yasin sebesar 19,1 persen, lalu pasangan Yusran Fahim – Ahmad sebesar 11,4 persen, seterusnya pasangan Ibrahim Marsela – Ilyas sebesar 5,7 persen, dan terakhir pasangan Wa Ode Maasra Manarfa – Ikhsan Ismail 4,5 persen.

“Survei dengan melakukan simulasi suara merupakan survei yang sangat riil untuk melihat persepsi publik terhadap tingkat keterpilihan pada Paslon di Kota Baubau. pada tahap ini pemilih diperlihatkan kertas suara pada setiap pemilih,” kata Hadi Suprapto.

Menurut Hadi Suprapto, elektabilitas pasangan Dr HAS Tamrin MH – La Ode Ahmad Monianse yang tinggi sekali disebabkan antara lain karena tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Dr HAS Tamrin sebagai Walikota Baubau pada periode 2013-2018 mencapai 74,5 persen, sementara yang tidak puas hanya mencapai 25,0 persen. “Meskipun calon lain sudah bekerja namun 25 persen yang tidak puas itu suaranya tersebar di empat Paslon lainnya, sementara yang puas terhadap kinerja Dr HAS Tamrin tetap memilih Pasangan Dr HAS Tamrin – La Ode Ahmad Monianse pada Pilkada 27 Juni mendatang,” jelas Hadi Suprapto.
Selain itu, lanjutnya, yang menginginkan Dr. HAS Tamrin untuk memimpin Kota Baubau sebesar 63,1%. Persentase yang tinggi ini, kata Hadi Suprapto, adanya pasangan calon lain sebanyak empat orang maka akan sangat menguntungkan Incumben karena tingkat kepuasan publik di atas 70 persen dan yang menginginkannya kembali Dr HAS Tamrin MH di atas 50 persen.

Persepsi publik juga menilai bahwa kinerja Dr AS tamrin sangat baik dalam menjabat Walikota Baubau, Kota Baubau ada kemajuan, Dr HAS Tamrin berjiwa sosial dan suka memberi bantuan serta orangnya merakyat.

Pihak Indo Barometer mengatakan dengan posisi angka survei yang tinggi untuk Pasangan Dr HAS Tamrin MH – La Ode Ahmad Monianse mencapai 54 persen, sementara empat paslon lainnya dibawah 20 persen, dengan sisa waktu yang ada sebelum pemilihan, dapat dipastikan Paslon lain akan mengalami kesulitan untuk mengejar angka survei Paslon nomor urut 2 Dr HAS Tamrin MH – La Ode Ahmad Monianse.

Elektabilitas Dr HAS Tamrin juga diperkuat dengan hasil survei Wakil Walikota yang mendampinginya La Ode Ahmad Monianse yang memiliki hasil survei tertinggi diantara Wakil Walikota lainnya. Untuk Survei Wakil Walikota dengan pertanyaan terbuka atau spontan, lanjutnya, La Ode Ahmad Monianse memiliki angka survei tertinggi yakni 41,6 persen, disusul La Ode Yasin 15,1 persen, Ahmad 8,9 persen, Ikhsan Ismail 4,7 persen, Ilyas 3,7 persen. Begitu pula survei dengan pertanyaan tertutup, lagi-lagi La Ode Ahmad Monianse berada di angka teratas yakni 52,5 persen, disusul La Ode Yasin 18,8 persen, Ahmad 11,1 persen, Ilyas 5,4 persen dan Ikhsan Ismail 4,5 persen.
Sebelum merilis hasil survei, diawal konferensi pers, Hadi Suprapto Rusli menjelaskan beberapa hal terkait lembaga survei Indo barometer dan metodologi survei yang dilakukan pihaknya untuk Pilkada Kota Baubau. Dia mengatakan bahwa lembaga Indo Barometer saat ini dipimpin M Qodari dan dia sendiri adalah salah satu direktur di lembaga survei Indo Barometer.

“Jadi yang merilis hasil survei IB seperti ini selalu ada dua orang yaitu saya sendiri dan pimpinan IB M Qodari. Untuk survei Pilkada di Sultra, IB bukan baru pertama kali melakukannya. Sebelumnya kita pernah merilis survei di kabupaten Konawe dan juga sebelum pernah melakukan survei sebelum penetapan Cagub Sultra. Jadi di Kota Baubau ini adalah survei yang ketiga kalinya di Sultra kami lakukan,” ungkapnya. Hadi Suprapto mengatakan IB melakukan survei Pilkada di Kota Baubau satu bulan sebelum hari pencoblosan, “Jadi apapun hasil survei ini, tidak akan jauh berbeda dengan hasil Pilkada 27 Juni 2018.

Hadi Suprapto mengatakan pihaknya saat ini ada di Kota Baubau untuk merilis beberapa temuan hasil survei yang sudah dilakukan IB. Dia menjelaskan bahwa untuk merilis hasil survei Pilkada Baubau itu bisa juga dilakukan di Jakarta. Dia mencontohkan hasil Survei Jawa Timur, IB merilisnya di Jakarta. Hasil Survei Jawa Barat, IB kadang merilisnya di Bandung dan kadang pula merilisnya di Jakarta. “Begitu juga dengan hasil survei Sumatra Utara kebetulan kita rilis di Medan dan hasil survei Pilkada Sulsel kita rilisnya di Jakarta. Jadi tempat merilisnya itu tidak jadi soal,” tuturnya.
Hadi Suprapto juga menjelaskan untuk Pilkada Kota Baubau, IB melaksanakan survei di 8 kecamatan dengan jumlah sampel 404 responden dengan margin eror lebih kurang 4,87 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Metode penarikan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling. Waktu pengumpulan data 1-7 Juni 2018 dengan tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara tatap muka responden menggunakan kuisioner.

“Jadi kita melakukan survei ini tidak by phone tapi kita datangi responden lalu kita beri kuisioner. Kalau ada yang mau menguji hasil survei ini silhakan saja. Hasilnya tidak akan jauh dengan BPS, kalau kecamatan besar maka sampelnya juga besar. Kalau kecamatan kecil maka sampelnya juga kecil. Kalau surveinya benar maka hasil BPS tidak akan jauh berbeda dengan hasil survei IB,” jelasnya.

Hadi Suprapto menjelaskan bagi IB untuk Pilkada tingkat kabupaten/Kota sampel standarnya adalah 400 responden, untuk Pilgub 800 responden, dan untuk Pilpres 1200 responden. Sementara populasi survei yang dilakukan IB, lanjutnya, adalah warga negara Indonesia di Kota Baubau dan sudah mempunyai hak pilih berdasarkan peraturan yang berlaku yaitu warga yang memilih minimal berusia 17 tahun atgau lebih, atgau sudah menikah pada saat survei dilakukan. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today