F01.5 Tampak seorang wanita yang gantung diri di sebuah pondok Tampak seorang wanita yang gantung diri di sebuah pondok

Peliput: Iman Supa

RAHA, BP – Diduga karena faktor penyakit yang diderita, salah satu warga Desa Kontumere Kecamatan Kabawo Kabupaten Muna menghabisi nyawanya sendiri dengan gantung diri di salah satu rumah kebun yang kosong.

Ibu rumah tangga (IRT) berinisial HS (33) ditemukan tak bernyawa di pondok milik Wa Nuriah dengan tergantung digelagar Pondok dengan menggunakan sarung batik.

Kapolres Muna, AKBP Agung Ramos Paretongan Sinaga, SIK yang ditemui di ruangannya, Jumat (29/06) menceritakan Kronologisnya. Pada hari Kamis (28/06) Sekitar pukul 22.00 Wita, korban bersama suaminya Jabarudin dan anaknya perempuan yang masih berusia 7 tahun tidur bersama di kamar, sekitar pukul 05.00 Wita (Jumat, 29 Juni 2018), suami korban melihat korban bangun dari tempat tidurnya kemudian suamianya kembali tidur. Sekitar pukul 06.00 Wita suaminya bangun dari tempat tidurnya lalu ia mencari istrinya di dalam rumah namun tidak ketemu, sehingga suaminya keluar rumah guna mencari istrinya.

“Suaminya pergi mencari ke kebun miliknya namun tidak ketemu juga sehingga suami korban kembali ke rumah. Dalam perjalanan pulang bertemu dengan La Lati dan Wa Paru yang menyampaikan bahwa istrinya gantung diri di pondok rumahnya Wa Nuriah,”Jelasnya.

Mendapat kabar tersebut suami korban bersama beberapa orang masyarakat menuju TKP. Saat tiba suaminya melihat Istrinya dalam kondisi leher tergantung di gelagar Pondok.

“Anggota Polsek Kabawo tiba di TKP langsung melakukan pemotretan dan olah TKP,”Jelasnya.

Tim Medis dari Puskesmas Kabawo melakukan pemeriksaan terhadap Korban. Hasil dari pemeriksaan medis tidak diketemukan tanda-tanda kekerasan pada diri Korban, hanya terdapat luka lecet pada leher diduga akibat lilitan sarung.

“Jabaruddin (suami Korban), menjelaskan bahwa Istrinya 6 (enam) bulan terakhir ini mengalami maag Akut dan sesak Napas (komplikasi beberapa jenis penyakit). Akibat penyakit tersebut, korban selalu ketakutan (khawatir terhadap segala sesuatu) dan Medis di Puskesmas Kabawo dan RSUD Kabupaten Muna sudah menyarankan untuk membawa ke Kendari untuk berobat, namun karena faktor ekonomi sehingga Korban selalu menolak,”Ucapnya.

Sementara Kepolisian melakukan outopsi pada almarhumah namun
Suami dan Keluarga korban tidak mengizinkan. (*)

Visited 1 times, 1 visit(s) today