Site icon BAUBAUPOST.COM

Hari Raya Kurban Pengorbanan Nabi Ibrahim Harus Jadi Inspirasi Pemimpin

Hilangkan Egoisme Diri Untuk Kepentingan Orang Banyak

Catatan: Hasrin Ilmi

Momentum hari raya Idul Adha yang biasa disebut juga hari raya kurban banyak mengandung makna dalam kehidupan manusia. Idul Adha yang jatuh pada tanggal 10 Julhijah 1439 Hijriah atau 22 Agustus 2018 tidak lepas dari kisah pengorbanan Nabi Ibrahim As dan anaknya Nabi Ismail AS.

Keteguhan Iman Nabi Ibrahim As kepada Allah SWt yang diperintahkan untuk menyembelih anak kesayangannya Nabi Ismail AS melalui mimpi tidak ragu dilakukan. Bahkan, keikhlasan Nabi Ismail AS menerima perintah itu mencerminkan begitu kuatnya keluarga ini dalam menjalankan perintah ini.

Dari kisah dua utusan Tuhan inilah menjadi isnpirasi umat islam yang melakukan kurban karena mengharapkan keridaan Allah SWt. Akankah kisah nabi Ibrahim ini menjadi inspirasi bagi pemimpin kita di zaman ini yang rela berkorban untuk kepentingan masyarakat dengan menyampingkan kepentingan pribadi dan golongan.

Sebagai seorang pemimpin nilai keteladanan yang ditunjukan Nabi Ibrahim harus menjadi inspirasi. Kenyataanya masih banyak pemimpin yang masih memanfaatkan jabatannya untuk memperkaya diri dan mementingkan golongannya. Terbukti, banyaknya kepala daerah yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena memnafaatkan jabatannya untuk memperkaya diri.

Dalam peristiwa kurban, Nabi Ibrahim melepaskan egoismenya. Dengan menyembelih hewan kurban. Manusia dididik untuk mengorbankan egoisme demi kepentingan orang lain. Peristiwa kurban menjadi iktibar dan melatih kita untuk memiliki jiwa berkurban. Hal inilah yang harus dimiliki seorang pemimpin untuk berkorban demi kesejahteraan masyarakat.

Kota Baubau sebagai pusat eks Kesultanan Buton memiliki falsafah hidup yang dipegang teguh. Yinda yindamo arata somano karo (korbankan harta demi diri), yinda yindamo karo somanamo lipu (korbankan diri nemi negeri), Yinda yindamo Lipu somanao sara (korbankan negeri demi pemerintahan), yinda yindamo sara soamano agama (korbankan pemerintahan demi agama). Falsafah hidup masyarakat Buton ini menunjukan pengorbanan yang begitu besar seperti halnya pengorbanan Nabi Ibrahim.

Pemimpin yang memegang falsafah masyarakat Buton ini akan menjadi pemimpin yang kuat. Pasalnya, akan mengetahui makna pengorbanan pribadi yang siap memegang teguh tanggungjawabnya untuk kepentingan pemerintahan dan tegaknya nilai agama sebagai penyeimbang dalam menjalankan tugasnya mengawal kepentingan masyarakat.

Saat ini Kota Baubau telah tuntas memilih pemimpin yang baru. Dalam pertarungan itu, Dr H As Tamrin-La Ode Ahmad Monianse terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Baubau periode 2018-2023. Harapan seluruh masyarakat Kota Baubau keduanya mampu memikul tanggungjawab tersebut untuk membangun daerah serta kesejahteraan masyakat lebih baik lagi. (***)

 

This website uses cookies.

This website uses cookies.

Exit mobile version