Peliput : Amirul
BATAUGA,BP – Dinas Sosial Buton Selatan melalui Forum Keserasian Sosial
Desa Gunung Sejuk menggelar kegiatan Sarasehan Keserasian Sosial,
Selasa (02/10)
Kegiatan dengan tema mengaktifkan pranatan sosial dan kearifan lokal
melalui gotong royong sebagai uapaya pencegahan konflik, digelar di
aula Desa Gunung Sejuk, Kecamatan Sampolawa, Buton Selatan
Dalam kegiatan tersebut turut hadir Kapolsek Sampolawa Iptu Silfanus
Solo SH, Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Busel, La
Hasifu SST, MSi, Kepala Desa Gunung Sejuk, perwakilan Camat Sampolawa
Rahmat, tokoh masyarakat, tokoh adat serta tokoh pemuda
Kabid Perlidungan dan Jaminan Sosial Dinsos Busel, La Hasifu
mengatakan kegiatan ini merupakan upaya pemerintah dalam mengaktifkan
kembali pranata sosial atau kelembagaan sosial ditengah-tengah
masyarakat dalam upaya mencegah konflik
“Keserasian sosial ini menciptakan kembali sikap gotong royong
ditengah-tengah masyarakat sebagai modal persatuan dan kesatuan yang
telah dianut dan menjadi kearifan lokal dalam pembangunan daerah,”
ucap Hasifu
Kegiatan ini juga memiliki anggaran dari Kemensos dan telah disepakati
oleh masyarakat Desa Gunung Sejuk melalui musyawarah adat diusulkan
untuk merehab fasiltas umum yakni bangunan Baruga
“Hanya sayang tidak ada upah kerja dalam melakukan kegiatan ini. Jadi
masyarakat Desa Gunung Sejuk dituntut menjalankan kekompakan,
membangun kerjasama yang merupakan bagian dari gotong-royong yang
telah menjadi kebiasaan dan kearifan lokal masyatakat,” tuturnya
Hasifu yakni masyarakat Gunung Sejuk dan desa tetangga Lipu Mangau
yang juga masih satu rumpun memiliki nilai budaya dan kearifan lokal
berbeda dari desa lain, contoh dengan hadirnya Baruga yang awalnya
dibangun dan lahir atas inisiatif masyarakat merupakan simbol sukses
masyarakat dalam menjaga sikap gotong royong yang sudah menjadi
kebiasaan
“Dengan gotong royong akan menghilangkan praduka dan pandangan
berbeda,” ucapnya
Ia berharap dalam kegiatan merehab Baruga, Ketua Forum Keserasian
Sosial Desa Gunung Sejuk agar transparan dalam mengelola anggaran
yang menjadi harapan masyarakat sehingga lebih mempererat kebersamaan
serta menjaga kearifan lokal yang telah dibangun bersama
Sementara Ketua Forum Keserasian Sosial Desa Gunung Sejuk, Hamlin S.Pd
mengatakan anggaran yang dikucurkan untuk kegiatan ini sebesar Rp 150
juta. Melalui proses musyawarah adat, tokoh adat beserta masyarakat
mengusulkan dan sepakat untuk memperbaiki bangunan Baruga adat Desa
Gunung Sejuk
“Salah satu alasan dipilihnya merehab Baruga, kurang mendapat
perhatian baik dari Dana Desa (DD) maupun Alokasi Dana Desa (ADD)
karena dana itu terbatas , makanya kami mencari pendanaan lain dan
dikeserasian sosial ada,” ucapnya
Lanjutnya, bangunan Baruga merupakan tempat fasilitas umum bagi
masyarakat setempat dan memiliki banyak fungsi, salah satunya sebagai
balai pertemuan adat ketika ada persoalan-persoalan hadir
ditengah-tengah masyarakat
Hamlin berharap, kegiatan tersebut dapat berkesinambungan dalam upaya
melestarikan kearifan lokal, menjaga gotong royong dan kebersamaan
masyarakat
” Kami berharap kegiatan ini tetap berkelanjutan, kedepan kita usulkan
lagi pembenahan-pembenahan yang lain dengan tujuan gotong royong,”
tukasnya. (*)
================================================
Ketgam : Tokoh adat dan tokoh masyarakat Desa Gunung Sejuk berfoto
bersama Muspika dalam kegiatan Sarasehan Keserasian Sosial, di aula
desa setempat