Peliput: Darson
KENDARI-Bupati Buton Utara (Abu Hasan) mengisi kuliah umum di Universitas Muhammadyah Kendari (UMK), Senin (12/11) di Aula islamic Center UMK yang di hadiri para dosen, siswa dan mahasiswa UMK. Kuliah umum tersebut mengangkat tema Buton Utara sebagai sentral pengembangan pertanian organik di Sulawesi Tenggara.
Dalam pemaparannya, Abu Hasan menjelaskan bahwa Butur sebagai salah satu daerah yang mengembangkan produk pertanian organik. Alasan memilih brand pertanian organik, ujar dia karena pertanian organik adalah tradisi masyarakat yang sudah lama mengkonsumsi hasil pertanian organik.
“Kita tidak lepas dari masyarakat kita yang mengonsumsi produk organik tanpa terkontaminasi oleh bahan-bahan kimia,” katanya.
Dari sisi lahan, Abu Hasan mengungkapkan Butur memiliki potensi lahan yang sangat luas. Kini lahan pertanian organik sudah mencapai 16 hektare. ” Itu pun akan terus bertambah. Karena pemanfaatan lahan kosong untuk jadi produktif akan terus dikembangkan,” tuturnya.
Olehnya itu untuk terus mendukung pengelolaan pertanian organik, Abu Hasan menerangkan, dirinya sudah melakukan perhitungan dengan memberikan subsidi kepada petani kurang lebih Rp 1 Miliar. “Saya bertekad memberikan subsidi pada petani, karena petani kita tidak akan berkembang kalau kita tidak subsidi mulai dari optimalisasi lahan sampai penjualan kita akan subsidi. Walaupun pertanian organik ini sebagai program unggulan, akan tetapi saya tak menkesampingkan program lainnya,” ujarnya.
Saat ini, tambah mantan Karo Humas Pemprov Sultra itu sudah ada 4 sampai 5 negara yang pesan produk unggulan beras organik. Misalnya saja dari Australia, India dan lain sebagainya. “Hanya saja masalahnya kita belum punya sertifikasi nasional. Tapi untuk sertifikasi nasional itu, akan dibiayai pihak Menteri Pertanian.
Butur kedepannya, sambung dia akan digagasnya sebagai pusat perekonomian baru di Sultra. Ia akan optimalisasi lahan dua kali lipat tahun depan. “Untuk pengembangan ekonominya, saya sudah perintahkan semua desa di Butur untuk membentuk Bumdes,” terangnya.
Dalam kuliah umum itu ikut dihadiri Rektor UMK Muhamad Nur, Kadis Pertanian Butur, Muh Yusuf, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Sahrun Akri, dan Plt Dinas Kelautan dan Perikanan Butur, Sanaria. (*)

